Cerita Dewasa - Malu sebenernya aqu untuk menceritakan ini tapi aqu bener-bener merasakan kenikmatan yg luar biasa dari pengalaman yg satu ini. Tak tahan rasanya kalo lalu-menerus dipendam sendiri saja. Aqu seorang ibu rumah tangga Melayu yg tinggal di daerah Gombak, di sebelah Utara Kuala Lumpur. Usiaqu 26 tahun. Kita sudah berumah tangga selama dua tahun tapi sampai saat ini belom dikaruniai anak. Suamiku bekerja di sebuah perusahaan perkebunan.
Hari itu hari Jumat di tahun 2015. Sebelom pergi kerja paginya suamiku bilang kalo dia akan mampir di rumah untuk makan siang sebelom keluar kantor sorenya. Dia minta aqu masak untuk dia dan beberapa temannya.
Pukul 12.30 tengah hari suami aqu sampai di rumah dgn Trooper kantor. Bersama dia ada 4 orang lagi. Semuanya katanya teman sekantor yg harus pergi keluar kantor.
“Mau makan dulu, Bang?” tanyaqu.
“Ah, nantilah, dik… sekarang sudah terlambat. Harus pergi sembayang Jumat dulu. Balik sembayang nanti, baru makan,” kata suamiku.
Sehabis makan nanti mereka mau lalu berangkat ke Penang. Dari empat orang, salah seorangnya tak pergi sembayang Jumat karena dia Hindu. Namanya Bandi. Orangnya tinggi kurus dan hitam. Kumisnya cukup tebal. Di pergelangan tangannya melingkar gelang seperti layaknya orang India. Jadi dia ini menunggu di rumah. Bandi menonton TV di depan sambil duduk di sofa.
Tak lama setelah suami dan ketiga orang temannya pergi ke masjid, Bandi minta kain handuk padaqu karena mau buang air katanya.
Kuberikan handuk padanya, lalu kulalukan kerja mencuci piring.
Waktu Bandi keluar dari kamar mandi, entah bagaimana kain handuknya tersangkut pada kursi makan tepat di belakangku sehingga terjatuh bersama kursi. Brukkkkkk!!!! Aqu terkejut dan reflek melihat ke arahnya. Aqu langsung terdiam terpaqu begitu melihat gagang Bandi yg besar dan hitam berkilat. Tak bersunat. Aqu tertegun…. karena tak pernah melihat senjata pria sebesar itu sebelomnya.
“Maaf Kak,” kata Bandi memecah kesunyian.
Sambil sedikit gemetar kuambil handuknya yg terjatuh di dekatku dari lantai dan perlahan kuberikan kembali kepada Bandi. Tak tahu bagaimana ketika aqu menyodorkan handuk itu mendadak Bandi menarik dan menciumku. Aqu mencoba lari tapi dia lalu memelukku.
“Maaf sekali lagi Kak, aqu suka sama akak punya badan… kakak jangan marah, aqu tak tahan.”
Bandi merayu diriku yg kini sudah berada dalem dekapannya. Dijelaskannya kenapa ia begitu bernafsu melihatku. Aqu baru sadar kalo sejak datang Bandi sudah mengamati tubuhku yg memang tak memakai pakaian dalem dan terpatri cukup jelas melalui baju kurung sutra dgn motif polos dan warna terang yg kupakai. Ia juga rupanya mengamati kulitku yg putih bersih dan wajahku yg kata orang memang cantik meskipun sebenernya aqu mengenakan kerudung.
Tak panjang-panjang pria India itu bercerita, Bandi kembali menciumiku dgn penuh nafsu…. rasanya merinding. Aqu begitu terpana dgn kejadian yg cepat itu dan tak berdaya menampik serangan-serangannya. Handuk itu pun terlepas dari tanganku. Bandi ternyata sangat pandai memainkan kedua putingku yg masih berada di balik baju. Salahku juga yg tak memakai BH saat itu. Sebenernya celana dalem pun aqu tak pakai, meskipun aqu memakai baju tertutup dgn kerudung….
Aqu pun tak tahu apakah aqu harus marah kepadanya. Meskipun jelas ia tak bisa menahan nafsunya terhadap diriku tapi tadi ia berkali-kali berkata minta maaf padaqu. Juga dari caranya menciumi diriku, seperti layaknya seorang yg sangat merindukan kekasihnya. Begitu hangat dan penuh perasaan. Lalu terang aqu jadi mulai terhanyut.
Bandi rasanya bisa melihat kalo aqu mulai kepayahan dan tak berdaya menolaknya. Ia pun semakin gencar mengulum bibirku sehingga aqu tak mampu berkata-kata. Sedangkan tangannya bergerilya ke sekujur tubuhku.
Aqu merasa semakin merinding karena Bandi mulai memasukkan tangannya ke dalem kainku. Tubuhku serasa bergetar dgn hebatnya. Sebenernya sudah 18 hari saat itu aqu tak bercinta dgn suamiku. Tak tahu apa karenanya suamiku jarang mau bersetubuh dgnku.
Karena itu sebetulnya dalem hati aqu merasa amat tersanjung bertemu dgn pria yg langsung ingin menyetubuhiku padahal kita baru saja bertemu beberapa menit yg lalu. Apalagi yg mau disetubuhinya itu adalah istri teman sekerjanya sendiri dan kita hanya punya waktu yg singkat saja. Begitu besar risiko yg harus ditempuhnya hanya untuk menyalurkan hasratnya kepadaqu. Tiba-tiba aqu merasa sangat bergairah.
Bandi terlihat senang mengetahui aqu tak memakai celana dalem. Dimain-mainkannya kelentitku dgn lihainya. Aqu serasa terbang ke awang-awang. Di dalem pelukannya, aqu membiarkan dia mempermainkan jemarinya di kemaluanqu. Mataqu mulai merem melek. Tak sadar erangan nikmat mengalir dari mulutku. Bandi terlihat semakin senang melihat kepasrahanku.
“k jangan taqut, aqu akan pelan-pelan…” janji Bandi tentang caranya dia akan menyetubuhiku.
Karena itu akhirnya aqu sama sekali tak menolak ketika Bandi membawaqu ke ruang tengah dan berbaring di atas lantai di depan TV. Dia buka kerudung dan bajuku. Lalu dia buka pula semua bajunya. Lucunya entah karena gugup atau begitu nafsunya, Bandi memerlukan waktu agak lama untuk melucuti pakaiannya sendiri. Aqu pun menunggu dgn harap-harap cemas dalem keadaan sudah bugil di atas lantai sambil memandangi kemaluannya yg kuncup dan tegang.
Kita pun kembali berciuman dgn penuh nafsu. Kali ini dalem keadaan bugil. Aqu bisa merasakan tubuhnya yg dipenuhi rambut tebal menyentuh tubuh bugilku. Geli dan menggairahkan…! Beda rasanya dgn tubuh suamiku yg bersih dari rambut. Aqu juga bisa merasakan kemaluannya yg besar seperti ular merayapi pahaqu. Kemaluan yg hitam dan tak dikhitan.
Jarinya masuk ke dalem kemaluanqu. Aqu tersentak dan mengerang karena kenikmatan. Dia juga menciumi seluruh tubuhku. Bandi bener-bener pandai dan tahu cara memperlaqukan seorang perempuan. Aqu makin tak tahan. Bandi lalu menjilati kemaluanqu…. Aqu pun memohon. Aqu bener-bener tak tahan.
“Bandi cepat….”
Lalu Bandi memasukkan gagangnya yg sudah sangat keras ke dalem kemaluanqu yg sudah basah kuyup rasanya. Dalem hal ini pun dia sangat pandai… dimasukkannya pelan-pelan, tarik-keluar tarik-keluar. Sedaaap sekali rasanya…. Tuhan saja yg tahu. Gagangnya sangat besar sehingga penuhlah rasanya lubang kemaluanku. Aqu mengangkat punggung setiap kali Bandi menghenyakkan gagangnya.
Setelah itu aqu seperti orang gila saja. Tak pernah aqu merasakan kenikmatan seperti itu. Lebih kurang lima menit aqu merasa seperti mau kencing. Aqu tahu aqu sudah klimaks. Ooohh… nikmat sekali rasanya… kutarik badan Bandi dan kudorong punggungku ke atas. Lalu kulilitkan kakiku ke pinggang Bandi. Bandi pun saat itu menghentak lagi dgn kuat….
Aqu seperti meraung waktu itu. Sedappp… lalu muncratlah… Setelah terpancur air maninya, satu menit kita tak bergerak. Hanya saling berpelukan dgn erat. Nafas kita terengah-engah. Pandanganku nanar seakan terbang melayg ke langit ketujuh. Selama beberapa saat aqu merasakan ketenangan, kenyamanan, dan perasaan puas bercampur aduk. Kemaluanqu terasa sangat panas dan basah kuyup. Kemaluan Bandi berdenyut-denyut di dalem alat kelaminku.
Setelah itu Bandi menarik keluar gagangnya dari dalem kemaluanqu… Ia terlihat seperti ular sawah yg tertidur setelah selesai menyantap mangsanya…. terkulai.
Bandi lalu berkata sambil mengecup dahiku, “Terima kasih akak!”
Aqu tersenyum senang dan berbaring bugil bersamanya di depan TV. Tangan Bandi melingkari leherku yg telanjang. Kurebahkan kepalaqu di dadanya. Lalu sebelah tanganku menggapai kemaluan Bandi yg masih basah setelah selesai digunakan untuk menyetubuhiku. Aqu memandangi dan mengagumi gagangnya yg kuncup dan begitu perkasa. Kubelai-belai kemaluan Bandi dgn lembut. Sedangkan itu bibirku menciumi dadanya yg hitam bidang dan dipenuhi rambut. Bandi sendiri masih terbaring mengumpulkan kembali tenaganya tapi terlihat jelas kalo ia sangat senang dgn perlaquanku.
Dibelai-belainya punggungku yg putih mulus dan juga rambutku yg hitam panjang. Dia tersenyum sambil memandangiku.
Aqu lalu mengusap-usap kemaluannya yg panjang dan kuncup itu. Dalem waktu yg tak berapa lama, aqu bisa merasakan gagang yg hitam itu sedikit demi sedikit mengeras kembali karena belaian dan rangsanganku. Senang sekali melihatnya…!
Sebelom suamiku dan teman-temannya kembali, Bandi masih sempat menyetubuhiku sekali lagi. Kita berdua memang sama-sama ingin melaqukannya lagi. Persetubuhan ronde kedua ini berlangsung cukup singkat. Dalem waktu 5 menit aqu sudah berhasil mencapai klimaks. Beberapa detik kemudian Bandi pun menggeram dan memuntahkan air maninya kembali di dalem rahimku. Aqu belom pernah merasakan sensasi dan kebahagiaan seperti ini sebelomnya. Karena itu setelah Bandi selesai menyetubuhiku untuk kedua kalinya, aqu langsung memeluk dan mencium bibirnya dgn ikhlas sebagai tanda terima kasih.
Kita mendengar suara Trooper memasuki pekarangan rumah tepat saat aqu baru saja mengenakan kembali baju kurungku. Untunglah tadi begitu selesai ronde kedua Bandi langsung menyuruhku bergegas berpakaian kembali tanpa kita sempat membersihkan diri dulu. Rupanya benerlah sarannya. Sambil mengenakan kerudungku, aqu segera menyiapkan hidangan di meja makan sedangkan Bandi duduk di depan TV seolah tak pernah terjadi apa pun.
Kalo kupikir-pikir dgn akal sehat, sungguh nekat apa yg telah kulaqukan tadi bersama Bandi! Apalagi kalo kuingat pintu rumah kita pun dalem keadaan terbuka lebar! Untung saja tak ada seorang pun yg datang saat kita bersetubuh tadi… Kebetulan lokasi rumah kita memang agak jauh dari para tetangga maupun jalan raya.
Apa yg kita berdua laqukan tadi sebenernya relatif sangat singkat. Kalo dihitung sejak Bandi keluar dari kamar mandi sampai kita berpakaian kembali total waktunya hanya sekitar setengah jam. Meskipun singkat tapi bener-bener memuaskan dan menegangkan!
Aqu agak gugup sebetulnya waktu melayani suamiku dan teman-temannya di meja makan.
Maklum, inilah pertama kalinya aqu berselingkuh terhadap suamiku. Apalagi pria yg baru saja menyetubuhiku ikut duduk pula semeja bersama kita. Aqu pun masih merasakan air mani Bandi mengalir keluar dari kemaluanqu karena aqu belom sempat membersihkan diri. Untunglah Bandi orangnya sangat periang dan banyak bicara. Suamiku dan teman-temannya lalu asyik makan sambil mengobrol dgn serunya. Sedangkan aqu sendiri tidak terlalu banyak bicara karena masih terbayg-bayg baru saja disetubuhi secara hebat oleh Bandi.
Begitu suamiku mengecup dahiku berpamitan dan pergi bersama teman-temannya, aqu segera mengunci pintu dan melepas semua pakaianku. Aqu bermasturbasi membaygkan persetubuhanku bersama Bandi tadi. Sungguh luar biasa dan menegangkan!
Aqu jadi ingin kembali bersetubuh dgn Bandi tapi dia belom ada lagi tugas keluar kantor setelah kejadian itu. Itulah pertama kalinya aqu merasakan gagang pria lain selain milik suami. Aqu merasakan kenikmatan dan sensasi yg luar biasa. Jadi timbul keinginan untuk merasakan gagang yg lain lagi. END