Cerita Merasakan Tebalnya Kemaluan Gadis Medan

Cerita Dewasa - Kisah ini terjadi ketika aku mash berumur delapanbelas tahun, murid kelas dua sekolah teknik setingkat SMU di sebuah kota kabupaten di Sumatera.

Namaku Didit. Aku lahir di satu keluarga pegawai perkebunan yang memiliki lima orang anak yang semua laki-laki. Yang tertua adalah aku. Dan ini menjadi akar masalah pada kehidupan remajaku. Jarang bergaul dengan perempuan selain ibuku, akupun jadicanggung kalau berdekatan dengan perempuan. Maklumlah di sekolahku umumnya juga cowok semua, jarang perempuan.



Selain itu aku merasa rendahdiri dengan penampilan diriku di hadapan perempuan.Aku tinggi kurus dan hitam, jauh dari ciri-ciri pemuda ganteng. Wajahku jelek dengan tulang rahang bersegi. Karena tampangku yang mirip keling, teman-temanku memanggil aku Pele, karena aku suka main sepakbola.



Tapi sekalipun aku jelek dan hitam, otakku cukup encer. Pelajaran ilmu pasti dan fisika tidak terlalu sulit bagiku. Dan juga aku jagoan di lapangan sepakbola. Posisiku adalah kiri luar. Jika bola sudah tiba di kakiku penonton akan bersorak-sorai karena itu berartibola sudah sukar direbut dan tak akan ada yang berani nekad main keras karena kalau sampai beradu tulang kering, biasanya merekalah yang jatuh meringkuk kesakitan sementara aku tidak merasa apa-apa. Dan kalau sudah demikian lawan akan menarik kekuatan ke sekitar kotak penalti membuat pertahanan berlapis, agar gawang mereka jangan sampai bobol oleh tembakanku atau umpan yang kusodorkan. Hanya itulah yang bisa kubanggakan, tak ada yang lain.



Tampang jelek muka bersegi, tinggi kurus dan hitam ini sangat mengganggu aku, karena aku sebenarnya ingin sekali punya pacar. Bukan pacar sembarang pacar, tetapi pacar yanf cantik dan seksi, yang mau diremas-remas, dicipoki dan dipeluk-peluk, bahkan kalau bisa lebih jauh lagi dari itu. Dan ini masalahnya. Kotaku itu adalah kota yang masih kolot, apalagi di lingkungan tempat aku tinggal. Pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang sedikit mencolok menjadi sorotan tajam masyarakat. Dan jadi bahan gunjingan ibu-ibu antar tetangga.

Oh ya mungkin ada yang bertanya mengapa kok soal punya pacar atau tidak punya pacar saja begitu penting. Ya itulah. Rahasianya aku ini punya nafsu syahwat besar sekali. Entahlah, barangkali aku ini seorang *********. Melihat ayam atau ****** main saja, aku bisa tegang. Setiap pagi penisku keras seperti kayu sehingga harus dikocok sampai muncrat dulu baru berkurang kerasnya. Dan kalau muncrat bukan mainbanyaknya yang keluar. Mungkin karena ukuranku yang lebih panjang dari ukuran rata-rata. Dan saban melihat perempuan cantik syahwatku naik ke kepala. Apalagi kalau kelihatan paha. Aku bisa tak mampu berpikir apa-apa lagi kalau gadis dan perempuan cantik itu lewat di depanku. Senjataku langsung tegang kalau melihat dia berjalan berlenggak-lenggok dengan panggul yang berayun ke kiri dan ke kanan. Ngaceng abis kayak siap berlaga.



Dia? Ya dia. Maksudku Lala dan ….. Tante Ratih.

Lala adalah murid salahsatu SMU di kotaku. Kecantikannya jadi buah bibir para cowok lanang seantero kota. Dia tinggal dalam jarak beberapa rumah dari rumahku, jadi tetanggaku juga. Aku sebenarnya ingin sekali seandainya Lala jadi pacarku, tapi mana bisa. Cowok-cowok keren termasuk anak-anak penggede pada ngantri ngapelin dia, mencoba menjadikannya pacar. Hampir semua bawa mobil, kadang mobil dinas bapaknya, mana mampu aku bersaing dengan mereka.



Terkadang kami berpapasan kalau ada kegiatan RK atau kendurian, tetapi aku tak berani menyapa, dia juga tampaknya tidak tertarik hendak berteguran dengan aku yang muka saja bersegi dan hitam pula. Ya pantaslah, karena cantik dan dikejar-kejar banyak pemuda, bahkan orang berumur juga, dia jadi sombong, mentang-mentang. Atau barangkali itu hanya alasanku saja. Yang benar adalah, aku memang takut sama perempuan cantik. Berdekatan dengan mereka aku gugup, mulutku terkatup gagu dan nafasku sesak. Itu Lala.



Dan ada satu lagi perempuan yang juga membuat aku gelisah jika berada di dekatnya. Tante Ratih. Tante Ratih tinggal persis di sebelah rumahku. Suaminya pemasok yang mendatangkan beberapa bahan kebutuhan perkebunan kelapa sawit. Karena itu dia sering bepergian. Kadang ke Jakarta,



Medan dan ke Singapura. Belum lama mereka menjadi tetangga kami. Entahlah orang dari daerah mana suaminya ini. Tapi aku tahu Tante Ratih dari Bandung, dan dia ini wuahh mak … sungguh-sungguh audzubile cantiknya. Wajah cakep. Putih. Bodinya juga bagus, dengan panggul berisi, paha kokoh,meqi tebal dan pinggang ramping. Payudaranya juga indah kenceng serasi dengan bentuk badannya. Pernah di acara pentas terbuka di kampungku kala tujuhbelas agustusan dia menyumbangkan peragaan tari jaipongan. Wah aku betul-betul terpesona.



Dan Tante Ratih ini teman ibuku. Walau umur mereka berselisih barangkali 15 tahun, tapi mereka itu cocok satu sama lain. Kalau bergunjing bisa berjam-jam, maklum saja dia tidak punya anak dan seperti ibuku tidak bekerja, hanya ibu rumahtangga saja. Terkadang ibuku datang ke rumahnya, terkadang dia datang ke rumahku.



Dan satu kebiasaan yang kulihat pada Tante Ratih ini, dia suka duduk di sofa dengan menaikkan sebelah atau kedua kakinya di lengan sofa. Satu kali aku baru pulang dari latihan sepakbola, saat membuka pintu kudapati Tante Ratih lagi bergunjing dengan ibuku. Rupanya dia tidak mengira aku akan masuk, dan cepat-cepat menurunkan sebelah kakinya dari sandaran lengan sofa, tapi aku sudah sempat melihat celahkangkangan kedua pahanya yang putih padat dan celana dalam merah jambu yang membalut ketat meqinya yang bagus cembung. Aku mereguk ludah, kontolku kontak berdiri.



Tanpa bicara apapun aku terus ke belakang. Dan sejak itu pemandangan sekilas itu selalu menjadi obsesiku. Setiap melihat Tante Ratih, aku ingat kangkangan paha dan meqi tebal dalam pagutan ketat celana dalamnya.

Oh ya mengenai Tante Ratih yang tak punya anak. Saya mendengar ini terkadang jadi keluh-kesahnya pada ibuku. Aku tak tahu benar mengapa dia dan suaminya tak punya anak, dan entah apa yang dikatakan ibuku mengenai hal itu untuk menghibur dia.



Apalagi? Oh ya, ini yang paling penting yang menjadi asal-muasal cerita. Kalau bukan karena ini barangkali takkan ada cerita hehehhehe …. Tante Ratih ini, dia takut sekali sama setan, tapi anehnya suka nonton film setan di televisi hehehe …. Terkadang dia nonton di rumah kami kalau suaminya lagi ke kota lain untuk urusan bisnesnya. Pulangnya dia takut, lalu ibuku menyuruh aku mengantarnya sampai ke pintu rumahnya.



Dan inilah permulaan cerita.

Pada suatu hari tetangga sebelah kanan rumah Tante Ratih dan suaminya (kami di sebelah kiri) meninggal. Perempuan tua ini pernah bertengkar dengan Tante Ratih karena urusan sepele. Kalau tidak salah karena soal ayam masuk rumah. Sampai si perempuan meninggal karena penyakit bengek, mereka tidak berteguran.



Tetangga itu sudah tiga hari dikubur tak jauh di belakang rumahnya, sewaktu suami Tante Ratih, Om Hendra berangkat ke Singapur untuk urusan bisnes pasokannya. Sepanjang hari setelah suaminya berangkat Tante Ratih uring-uringan sama ibuku di rumahku. Dia takut sekali karena sewaktu masih hidup tetangga itu mengatakan kepada banyak orang bahwa sampai di kuburpun dia tidak akan pernah berbaikan dengan Tante Ratih.



Lanjutannya ketika aku pulang dari latihan sepakbola, ibu memanggilku. Katanya Tante Ratih takut tidur sendirian di rumahnya karena suaminya lagi pergi. Dan pembantunya sudah dua minggu dia berhentikan karena kedapatan mencuri. Sebab itu dia menyuruhku tidur di ruang tamu di sofa Tante Ratih. Mula-mula aku keberatan dan bertanya mengapa bukan salah seorang dari adik-adikku.



Kukatakan aku mesti sekolah besok pagi. Yang sebenarnya seperti sudah saya katakan sebelumnya,saya selalu gugup dan tidak tenteram kalau berdekatan dengan Tante Ratih (tapi tentu saja ini tak kukatakan pada ibuku). Kata ibuku adik-adikku yang masih kecil tidak akan membantu membuat Tante Ratih tenteram, lagi pula adik-adikku itupun takut jangan-jangan didatangi arwah tetangga yang sudah mati itu hehehehe.



Lalu malamnya aku pergi ke rumah Tante Ratih lewat pintu belakang. Tante Ratihtampaknya gembira aku datang. Dia mengenakan daster tipis yang membalut ketat badannya yang sintal padat.



“Mari makan malam Dit”, ajaknya membuka tudung makanan yang sudah terhidang di meja.

“Saya sudah makan, Tante,” kataku, tapi Tante Ratih memaksa sehingga akupun makan juga.

“Didit, kamu kok pendiam sekali? Berlainan betul dengan adik-adik dan ibumu”, kata Tante Ratih selagi dia menyendok nasi ke piring.

Aku sulit mencari jawaban karena sebenarnya aku tidak pendiam. Aku tak banyak bicara hanya kalau dekat Tante Ratih saja, atau Lala atau perempuan cantik lainnya. Karena gugup.

“Tapi Tante suka orang pendiam”, sambungnya.

Kami makan tanpa banyak bicara, habis itu kami nonton televisi acara panggung musik pop. Kulihat Tante Ratih berlaku hati-hati agar jangan sampai secara tak sadar menaikkan kakinya ke sofa atau ke lengan sofa. Selesai acara musik kami lanjutkan mengikuti warta berita lalu filem yang sama sekali tidak menarik.



Karena itu Tante Ratih mematikan televisi dan mengajak aku berbincang menanyakan sekolahku, kegiatanku sehari-hari dan apakah aku sudah punya pacar atau belum. Aku menjawab singkat-singkat saja seperti orang blo’on. Kelihatannya dia memang ingin mengajak aku terus bercakap-cakap karena takut pergi tidur sendirian ke kamarnya. Namun karena melihat aku menguap, Tante Ratih pergi ke kamar dan kembali membawa bantal, selimut dan sarung. Di rumah aku biasanya memang tidur hanya memakai sarung karena penisku sering tidak mau kompromi. Tertahan celana dalam saja bisa menyebabkan aku merasa tidak enak bahkan kesakitan.



Tante Ratih sudah masuk ke kamarnya dan aku baru menanggalkan baju sehingga hanya tinggal singlet dan meloloskan celana blujins dan celana dalamku menggantinya dengan sarung ketika hujan disertai angin kencang terdengar di luar. Aku membaringkan diri di sofa dan menutupi diri dengan selimut wol tebal itu ketika suara angin dan hujan ditingkah gemuruh guntur dan petir sabung menyabung. Angin juga semakin kencang dan hujan makin deras sehingga rumah itu seperti bergoyang. Dan tiba-tiba listrik mati sehingga semua gelap gulita.

Kudengar suara Tante memanggil di pintu kamarnya.



“Ya, Tante?”

“Tolong temani Tante mencari senter”.

“Dimana Tante?”, aku mendekat meraba-raba dalam gelap ke arah dia.

“Barangkali di laci di dapur. Tante mau ke sana.” Tante baru saja menghabiskan kalimatnya saat tanganku menyentuh tubuhnya yang empuk. Ternyata persis dadanya. Cepat kutarik tanganku.



“Saya kira kita tidak memerlukan senter Tante. Bukankah kita sudah mau tidur? Saya sudah mengantuk sekali.”

“Tante takut tidur dalam gelap Dit”.

“Gimana kalau saya temani Tante supaya tidak takut?”, aku sendiri terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulutku, mungkin karena sudah mengantuk sangat. Tante Ratih diam beberapa saat.



“Di kamar tidur Tante?”, tanyanya.

“Ya saya tidur di bawah”, kataku. “di karpet di lantai.” Seluruh lantai rumahnya memang ditutupi karpet tebal.



“Di tempat tidur Tante saja sekalian asal ….. “

Aku terkesiap. “A … asal apa Tante?”

“Asal kamu jangan bilang sama teman-temanmu, Tante bisa dapat malu besar. Dan juga jangan sekali-kali bilang sama ibumu”.

“Ah buat apa itu saya bilang-bilang? Tidak akan, Tante”. Dalam hati aku melonjak-lonjak kegirangan. Tak kusangka aku bakalan dapat durian runtuh, berkesempatan tidur di samping Tante



Ratih yang cantik banget. Siapa tahu aku nanti bisa nyenggol-nyenggol dia sedikit-sedikit.

Meraba-raba seperti orang buta menjaga jangan sampai terantuk ke dinding aku kembali ke sofa mengambil selimut dan bantal, lalu kembali meraba-raba ke arah Tante Ratih di pintu kamarnya.



Cahaya kilat dari kisi-kisi di puncak jendela membantu aku menemukan keberadaannya dan dia membimbing aku masuk. Badan kami berantuk saat dia menuntun aku ke tempat tidurnya dalam gelap. Ingin sekali aku merangkul tubuh empuknya tetapi aku takut dia marah.Akhirnya kami berdua berbaring berjajar di tempat tidur. Selama proses itu kami sama menjaga agar tidak terlalu banyak bersentuhan badan. Perasaanku tak karuan. Baru kali inilah aku pernah tidur dengan perempuan bahkan dengan ibuku sendiripun tak pernah. Perempuan cantik dan seksi lagi.



“Kamu itu kurus tapi badanmu kok keras Dit?” bisiknya di sampingku dalam gelap. Aku tak menjawab.



“Seandainya kau tahu betapa ******-ku lebih keras lagi sekarang ini,” kataku dalam hati. Aku berbaring miring membelakangi dia. Lama kami berdiam diri. Kukira dia sudah tidur, yang jelas aku tak bisa tidur. Bahkan mataku yang tadinya berat mengantuk, sekarang terbuka lebar.

“Dit,” kudengar dia memecah keheningan. “Kamu pernah bersetubuh?”



Nafasku sesak dan mereguk ludah.

“Belum Tante, bahkan melihat celana dalam perempuanpun baru sekali.” Wah berani sekali aku.

“Celana dalam Tante?”

“Hmmh”.

“Kamu mau nanggelin Dit?” dalam gelap kudengar dia menahan tawa.

Aku hampir-hampir tak percaya dia mengatakan itu.

“Nanggelin celana dalam Tante?”

“Iya. Tapi jangan dibilangin siapapun.”

Aku diam agak lama.

“Takutnya nanti bilah saya tidak mau kendor Tante”.

“Nanti Tante kendorin”.

“Sama apa?”



“Ya tanggelin dulu. Nanti bilahmu itu tahu sendiri.” Suaranya penuh tantangan.



Dan akupun berbalik, nafsuku menggelegak. Aku tahu inilah kesempatan emas untuk melampiaskan hasrat berahiku yang terpendam pada perempuan cantik-seksi selama bertahun-tahun usia remajaku. Rasanya seperti aku dapat peluang emas di depan gawang lawan dalam satu pertandingan final kejuaraan besar melawan kesebebelasan super kuat, dimana pertandingan bertahan 0-0 sampai menit ke-85. Umpan manis disodorkan penyerang tengah ke arah kiri. Bola menggelinding mendekati kotak penalti. Semua mengejar, kiper terjatuh dan aku tiba lebih dulu.



Dengan kekuatan penuh kulepaskan tembakan geledek. GOL! Begitulah rasanya ketika aku tergesa melepas sarungku dan menyerbu menanggalkan celana dalam Tante Ratih. Lalu dalam gelap kuraih kaitan BH dipunggungnya, dia membantuku. Kukucup mulutnya. Kuremas buah dadanya dan tak sabaran lagi kedua kakiku masuk ke celah kedua pahanya. Kukuakkan paha itu, kuselipkan paha kiriku di bawah paha kanannya dan dengan satu tikaman kepala kontolku menerjang tepat akurat ke celah labianya yang basah. Saya tancapkan terus. MASUK!



Aku menyetubuhi Tante Ratih begitu tergesa-gesa. Sambil menusuk liang vaginanya kedua buah dadanya terus kuremas dan kuhisap dan bibirnya kupilin dan kulumat dengan mulutku. Mataku terbeliak saat penisku kumaju-mundurkan, kutarik sampai tinggal hanya kepala lalu kubenam lagi dalam mereguk nikmat sorgawi vaginanya. Kenikmatan yang baru pertama kalinya aku rasakan. Ohhhhh … Ohhhhh ….



Tetapi malangnya aku, barangkali baru delapan kali aku menggenjot, itupun batang kemaluanku baru masuk dua pertiga sewaktu dia muntah-muntah dengan hebat. Spermaku muncrat tumpah ruah dalam lobang kewanitaannya. Dan akupun kolaps. Badanku penuh keringat dan tenagaku rasanya terkuras saat kusadari bahwa aku sudah knocked out. Aku sadar aku sudah keburu habis sementara merasa Tante Ratih masih belum apa-apa, apalagi puas.



Dan tiba-tiba listrik menyala. Tanpa kami sadari rupanya hujan badai sudah reda. Dalam terang kulihat Tante Ratih tersenyum disampingku. Aku malu. Rasanya seperti dia menertawakan aku. Laki-laki loyo. Main beberapa menit saja sudah loyo.



“Lain kali jangan terlampau tergesa-gesa dong sayang”, katanya masih tersenyum. Lalu dia turun dari ranjang. Hanya dengan kimono yang tadinya tidak sempat kulepas dia pergi ke kamar mandi, tentunya hendak cebok membersihkan spermaku yang berlepotan di celah selangkangannya.



Keluar dari kamar mandi kulihat dia ke dapur dan akupun gantian masuk ke kamar mandi membersihkan penis dan pangkal penisku berserta rambutnya yang juga berlepotan sperma. Habis itu aku kembali ke ranjang. Apakah akan ada babak berikutnya? Tanyaku dalam hati. Atau aku disuruh kembali ke sofa karena lampu sudah nyala?



Tante Ratih masuk ke kamar membawa cangkir dan sendok teh yang diberikan padaku.

”Apa ini Tante?”

“Telor mentah dan madu lebah pengganti yang sudah kamu keluarkan banyak tadi”, katanya tersenyum nakal dan kembali ke dapur.

Akupun tersenyum gembira. Rupanya akan ada babak berikutnya. Dua butir telurmentah itu beserta madu lebah campurannya kulahap dan lenyap kedalam perutku dalam waktu singkat. Dan sebentar kemudian Tante kembali membawa gelas berisi air putih.



Dan kami duduk bersisian di pinggir ranjang.

“Enak sekali Tante”, bisikku dekat telinganya.

“Telor mentah dan madu lebah?”, tanyanya.

“Bukan. Meqi Tante enak sekali.”

“Mau lagi?” tanyanya menggoda.

“Iya Tante, mau sekali”, kataku tak sabar dengan melingkarkan tangan di bahunya.

“Tapi yang slow ya Dit? Jangan buru-buru seperti tadi.”

“Iya Tante, janji”.



Dan kamipun melakukannya lagi. Walau di kota kabupaten aku bukannya tidak pernah nonton filem bokep. Ada temanku yang punya kepingan VCD-nya. Dan aku tahu bagaimana foreplay dilakukan.



Sekarang aku coba mempraktekkannya sendiri. Mula-mula kucumbu dada Tante Ratih, lalu lehernya.



Lalu turun ke pusar lalu kucium dan kujilat ketiaknya, lalu kukulum dan kugigit-gigit pentilnya, lalu jilatanku turun kembali ke bawah seraya tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Lalu kujilat belahan vaginanya. Sampai disini Tante Ratih mulai merintih. Kumainkan itilnya dengan ujung lidahku. Tante Ratih mengangkat-angkat panggulnya menahan nikmat. Dan akupun juga sudah tidak tahan lagi. Penisku kembali tegang penuh dan keras seakan berteriakmemaki aku dengan marah “Cepatlah *******, jangan berleha-leha lagi”, teriaknya tak sabar. Penis yang hanya memikirkan mau enaknya sendiri saja.

Aku merayap di atas tubuh Tante Ratih. Tangannya membantu menempatkan bonggol kepala penisku tepat di mulut lobang kemaluannya. Dan tanpa menunggu lagi aku menusukkan penisku dan membenamkannya sampah dua pertiga. Lalu kupompa dengan ganas.



“Diiiiiiiit”, rengeknya mereguk nikmat sambil merangkul leher dan punggungku dengan mesra.

Rangkulan Tante Ratih membuat aku semakin bersemangat dan terangsang. Pompaanku sekarang lebih kuat dan rengekan Tante Ratih juga semakin manja. Dan kupurukkanseluruh batangku sampai ujung kepada penisku menyentuh sesuatu di dasar rahim Tante. Sentuhan ini menyebabkan Tante menggeliat-geliat memutar panggulnya dengan ganas, meremas dan menghisap kontolku. Reaksi

Tante ini menyebabkan aku kehilangan kendali. Aku bobol lagi. Spermaku muncrat tanpa dapat ditahan-tahan lagi. Dan kudengar Tante Ratih merintih kecewa. Kali ini aku keburu knocked out selagi dia hampir saja mencapai orgasme.



“Maafkan Tante”, bisikku di telinganya.

“Tak apa-apa Dit,” katanya mencoba menenangkan aku. Dihapusnya peluh yang meleleh di pelipisku.



“Dit, jangan bilang-bilang siapapun ya sayang? Tante takut sekali kalau ibumu tahu. Dia bakalan marah sekali anaknya Tante makan”, katanya tersenyum masih tersengal-sengal menahan berahi yang belum tuntas penuh. Kontolku berdenyut lagi mendengar ucapan Tante itu, apa memang aku yang dia makan bukannya aku yang memakan dia? Dan aku teringat pada kekalahanku barusan. Ke-lelakian-ku tersinggung. Diam-diam aku bertekad untuk menaklukkannya pada kesempatan berikutnya sehingga tahu rasa, bukan dia yang memakan aku tetapi akulah yang memakan dia.



Aku terbangun pada kokokan ayam pertama. Memang kebiasaanku bangun pagi-pagi sekali. Karena aku perlu belajar. Otakku lebih terbuka mencerna rumus-rumus ilmu pasti dan fisika kalau pagi.



Kupandang Tante Ratih yang tergolek miring disampingku. Dia masih tidak ber-celana dalam dan tidak ber-BH. Sebelah kakinya menjulur dari belahan kimono di selangkangannya membentuk segitiga sehingga aku dapat melihat bagian dalam pahanya yang putih padat sampai ke pangkalnya.



Ujung jembutnya juga kulihat mengintip dari pangkal pahanya itu dan aku juga bisa melihat sebelah buah dadanya yang tidak tertutup kimono. Aku sudah hendak menerkam mau menikmatinya sekali lagi sewaktu aku merasa desakan mau buang air kecil. Karena itu pelan-pelan aku turun dari ranjang terus ke kamar mandi.



Aku sedang membasuh muka dan kumur-kumur sewaktu Tante Ratih mengetok pintu kamar mandi. Agak kecewa kubukakan pintu dan Tante Ratih memberikan handuk bersih. Dia sodorkan juga gundar gigi baru dan odol.



“Ini Dit, mandi saja disini,” katanya. Barangkali dia kira aku akan pulang ke rumahku untuk mandi? Goblok bener.



Akupun cepat-cepat mandi. Keluar dari kamarmandi dengan sarung dan singlet dan handuk yang membalut tengkuk, kedua pundak dan lengan kulihat Tante Ratih sudah di dapur menyiapkan sarapan.



“Ayo sarapan Dit. Tante juga mau mandi dulu,” katanya meninggalkan aku.

Kulihat di meja makan terhidang roti mentega dengan botol madu lebah Australia disampingnya dan semangkok besar cairan kental berbusa. Aku tahu apa itu. Teh telor. Segera saja kuhirup dan rasanya sungguh enak sekali di pagi yang dingin. Saya yakin paling kurang ada dua butir telor mentah yang dikocokkan Tante Ratih dengan pengocok telur disana, lalu dibubuhi susu kental manis cap nona dan bubuk coklat. Lalu cairan teh pekat yang sudah diseduh untuk kemudian dituang dengan air panas sembari terus dikacau dengan sendok. Lezat sekali. Dan dua roti mentega berlapis juga segera lenyap ke perutku. Kumakan habis selagi berdiri. Madu lebahnya kusendok lebih banyak.



Tante tidak lama mandinya dan aku sudah menunggu tak sabar.

Dengan hanya berbalut handuk Tante keluar dari kamar mandi.

“Tante, ini teh telornya masih ada”, kataku.

“Kok tidak kamu habiskan Dit?” tanyanya.

“Tante kan juga memerlukannya” , kataku tersenyum lebar. Dia menerima gelas besar itu sambil tersenyum mengerling lalu menghirupnya.

“Saya kan dapat lagi ya Tante”, tanyaku menggoda. Dia menghirup lagi dari gelas besar itu. “Tapi jangan buru-buru lagi ya?” katanya tersenyum dikulum. Dia menghirup lagi sebelum gelas besar itu dia kembalikan padaku. Dan aku mereguk sisanya sampai habis.



Penuh hasrat aku mengangkat dan memondong Tante Ratih ke kamar tidur.

“Duh, kamu kuat sekali Dit”, pujinya melekapkan wajah di dadaku.

Kubaringkan dia di ranjang, handuk yang membalut tubuh telanjang-nya segera kulepas. Duhhh cantik sekali. Segalanya indah. Wajah, toket, perut, panggul, meqi, paha dan kakinya. Semuanya putih mulus mirip artis filem Jepang.

Semula aku ragu bagaimana memulainya. Apa yang mesti kuserang dulu, karenasemuanya menggiurkan. Tapi dia mengambil inisiatif.

Dilingkarkannya tangannya ke leherku dan dia dekatkan mulutnya ke mulutku, dan akupun

melumat bibir seksinya itu. Dia julurkan lidahnya yang aku hisap-hisap dan perasan airludahnya yang lezat kureguk. Lalu kuciumi seluruh wajah dan lehernya. Lalu kuulangi lagi apa yang aku lakukan padanya tadi malam. Meremas-remas payu daranya, menciumi leher, belakang telinga dan ketiaknya, menghisap dan menggigit sayang pentil susunya. Sementara itu tangan Tante juga liar merangkul punggung, mengusap tengkuk, dan meremas-remas rambutku.



Lalu sesudah puas menjilat buah dada dan mengulum pentilnya, ciumanku turun ke pusar dan terus ke bawah. Seperti kemarin aku kembali menciumi jembut di vaginanya yang tebal seperti martabak Bangka, menjilat klitoris, labia dan tak lupa bagian dalam kedua pahanya yang putih. Lalu aku mengambil posisi seperti tadi malam untuk menungganginya.



Tante menyambut penisku di liang vaginanya dengan gairah. Karena Tante Ratih sudah naik birahi penuh, setiap tusukan penisku menggesek dinding liangnya tidak hanya dinikmati olehku tetapi dinikmati penuh oleh dia juga.



Setiap kali sambil menahan nikmat dia berbisik di telingaku “Jangan buru-buru ya sayang, …….. jangan buru-buru ya sayang.” Dan aku memang berusaha mengendalikan diri menghemat tenaga. Kuingat kata-kata pelatih sepakbola-ku. Kamu itu main dua kali 45 menit, bukannya cuman setengah jam. Karena itu perlu juga latihan lari marathon. Dari pengalaman tadi malam kujaga agar penisku yang memang berukuran lebih panjang dari orang kebanyakan itu jangan sampai terbenam seluruhnya karena akan memancing reaksi liar tak terkendali dari Tante Ratih. Aku bisa bobol lagi. Aku menjaga hanya masuk dua pertiga atau tiga perempat.

Dan kurasakan Tante Ratih juga berusaha mengendalikan diri. Dia hanya menggerakkan panggulnya sekadarnya menyambut kocokan batangku. Kerjasama Tante membantu aku. Untuk lima menit pertama aku menguasai bola dan lapangan sepenuhnya. Kujelajahi sampai dua pertiga lapangan sambil mengarak dan mendrible bola, sementara Tante merapatkan pertahanan menunggu serangan sembari melayani dan menghalau tusukan-tusukanku yang mengarah ke jaring gawangnya.



Selama lima menit berikutnya aku semakin meningkatkan tekanan. Terkadang bola kubuang ke belakang , lalu kugiring dengan mengilik ke kiri dan ke kanan, terkadang dengan gerakan berputar. Kulihat Tante mulai kewalahan dengan taktik-ku. Lima menitberikutnya Tante mulai melancarkan serangan balasan. Dia tidak lagi hanya bertahan. Back kiri dan bek kanan bekerjasama dengan gelandang kiri dan gelandang kanan, begitupun kiri luar dan kanan luar bekerjasama membuat gerakan menjepit barisan penyerangku yang membuat mereka kewalahan. Sementara merangkul dan menjepitkan paha dan kakinya ke panggulku Tante Ratih berbisik mesra “jangan buru-buru ya sayang …. jangan tergesa-gesa ya Dit?”. Akupun segera mengendorkan serangan, menahan diri. Dan lima menit lagi berlalu. Lalu aku kembali mengambil inisiatif menjajaki mencari titik lemah pertahanan Tante Ratih. Aku gembira karena aku menguasai permainan dan lima menit lagi berlalu.



Tante Ratih semakin tersengal-sengal, rangkulannya di punggung dan kepalaku semakin erat. Dan aku tidak lagi melakukan penjajakan. Aku sudah tahu titik kelemahan pertahanannya. Sebab itu aku masuk ke tahap serangan yang lebih hebat. Penggerebekan di depan gawang. Penisku sudah lebih sering masuk tiga perempat menyentuh dasar liang kenikmatan Tante Ratih. Setiap tersentuh Tante Ratih menggelinjang. Dia pererat rangkulannya dan dengan nafas tersengal dia kejar mulutku dengan mulutnya dan mulut dan lidah kamipun kembali berlumatan dan kerkucupan.



“Dit”, bisiknya. “Punyamu panjang sekali.”

“Memek Tante tebal dan enak sekali”, kataku balas memuji dia. Dan pertempuran sengit dan panas itu berlanjut lima lalu sepuluh menit lagi. Lalu geliat Tante Ratih semakin menggila dan ini menyebabkan aku semakin gila pula memompa. Aku tidak lagi menahan diri. Aku melepaskan kendali syahwat berahiku selepas-lepasnya. Kutusuk dan kuhunjamkan kepala ******-ku sampai ke pangkalnya berkali-kali dan berulang-ulang ke dasar rahimnya sampai akhirnya Tante Ratih tidak sadar menjerit “oooooohhhhhh…” . Aku terkejut, cepat kututup mulutnya dengan tanganku, takut kedengaran orang, apalagi kalau kedengaran oleh ibuku di sebelah. Sekalipun demikian pompaanku yang dahsyat tidak berhenti. Dan saat itulah kurasakan tubuh Tante Ratih berkelojotan sementara mulutnya mengeluarkan suara lolongan yang tertahan oleh tanganku. Dia orgasme hebat sekali.



“Sudah Dit, Tante sudah tidak kuat lagi”, katanya dengan nafas panjang-singkatan setelah mulutnya kulepas dari bekapanku. Kulihat ada keringat di hidung, di kening dan pelipisnya. Wajah itu juga kelihatan letih sekali. Aku memperlambat lalu menghentikan kocokanku. Tapi senjataku masih tertanam mantap di memek tebalnya.



“Enak Tante?”, bisikku.

“Iya enak sekali Dit. Kamu jantan. Sudah ya? Tante capek sekali”, katanya membujuk supaya aku melepaskannya. Tapi mana aku mau? Aku belum keluar, sementara batang kelelakianku yang masih keras perkasa yang masih tertancap dalam di liang kenikmatannya sudah tidak sabaran hendak melanjutkan pertempuran.

“Sebentar lagi ya Tante,” kataku meminta , dan dia mengangguk mengerti. Lalu aku melanjutkan melampiaskan kocokanku yang tadi tertunda. Kusenggamai dia lagi sejadi-jadinya dan berahinya naik kembali, kedua tangannya kembali merangkul dan memiting aku, mulutnya kembali menerkam mulutku. Lalu sepuluh menit kemudian aku tak dapat lagi mencegah air mani-ku menyemprot berkali-kali dengan hebatnya, sementara dia kembali berteriak tertahan dalam lumatan mulut dan lidahku. Liang vaginanya berdenyut-denyut menghisap dan memerah sperma-ku dengan hebatnya seperti tadi. Kakinya melingkar memiting panggul dan pahaku.



Persetubuhan nikmat diantara kami ternyata berulang dan berulang dan berulang dan berulang lagi saban ada kesempatan atau tepatnya peluang yang dimanfaatkan.

Suami Tante Ratih Om Hendra punya hobbi main catur dengan Bapakku. Kalau sudah main catur bisa berjam-jam. Kesempatan itulah yang kami gunakan. Paling mudah kalau mereka main catur di rumahku. Aku datangi terus Tante Ratih yang biasanya berhelah menolak tapi akhirnya mau juga. Aku juga nekad mencoba kalau mereka main catur di rumah Tante Ratih. Dan biasanya dapat juga walau Tante Ratih lebih keras menolaknya mula-mula. Hehe kalau aku tak yakin bakalan dapat juga akhirnya manalah aku akan begitu degil mendesak dan membujuk terus.



Tiga bulan kemudian sesudah peristiwa pertama di kala hujan dan badai itu aku ketakutan sendiri. Tante Ratih yang lama tak kunjung hamil, ternyata hamil. Aku khawatir kalau-kalau bayinya nanti hitam. Kalau hitam tentu bisa gempar. Karena Tante Ratih itu putih. Om Hendra kuning. Lalu kok bayi mereka bisa hitam? Yang hitam itu kan si Didit. Hehehehe … tapi itu cerita lain lagilah.



Untuk cerita ini cukuplah sekian dulu.

Related Posts:

Cerita Menyetubuhi Anak Ibu Kost Yang Masih Perawan

Cerita Dewasa - Saya adalah pria yng kesepian, merupakan mahasiswa yang bertempat di Semarang yang masih sekarang ini blom lulus-lulus dengan usia yang sekarang 24 tahun. Memang dari bidang akedemik saya termasuk orang yang gagal namun untuk masalah wanita untuk memikat hatinya saya termasuk orang yang sukses, meskipun ya sering saja dengan status yang masih kesepian.



Cerita ini bermula saat saya mendapatkan tempat kossan yang baru. Dari kemarin-kemarin saya muter-muter di daerah sampangan , dan pada akhirnya saya dapet juga tuh tempat kossan yang buat saya tempatin. Dengan tempa yang masuk ke dalam-dalam perkampungan dan ada satu satu hal , yang buat tertarik saya untuk tinggal di kossan itu.



Karena di tempat kos sinilah, ada anak dari ibu kos yang cantiknya bukan maen.

Gadis itu bernama Lia, dia merupakan mahasiswi dari kampus UNTAG. Saat saya melihat dia,



seketika kontol saya begitu ngaceng dan tegang karena Lia sangat cantik dan seksi. Sebelumnya saya bertanya untuk mencari kossan , saat itulah yang menyapa dan menjawab si Lia dan berkata:



“Iya , masih ada satu kamar kok Kak”.

Dengan jawaban seperti itu , saya langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan kontol saya semakin bersemi. Dengan pemilik Ibu kos yang juga begitu ramah juga, tapi kadang –kadang Ibu kos yang dengan profesi berdagang di Solo juga jarang untuk pulang ke rumah nya.



Lia juga mengatakan kalo Bapak dan Ibu juga jarang di rumah.Dan pada akhirnya di kemudian hari, saya langsung untuk mengambil kamar kossan yang kebetulan bersebelahan dengan pemilk rumahnya. Dengan tepat kos yang lumayan terpencil dan jauh saya dari teme-temenm gak jadi masalah lah buat saya. Yang penting saya bisa dapetin hati Si Lia anak dari pemilik yang punya kossan.



Dan kemudian saya sudah siap untuk menempati kamar kossan yang baru. Saat saya duduk kan di luar, saya melihat Lia sedang telpon-telponan ntah dari siapa dengan duduk di teras rumahnya.



“ wow. . .kesempatan buat saya nih. . ?”ucap saya.

Begitu nungguin Lia telpon-telponan, langsung saya samperin dia.

“ Hay…lagi ngapaian nih. .?”ucap saya.

Dengan sambil tersenyum.

“ Iya ,Kak sedang santaian aja kok Kak..”ucap Lia.

Dengan membalas dengan senyum simpul.

“Sedang telponan sama si pacar ya. . ?”ujar saya.

“ Pacar Kak .. . ?”jawab Lia.



Terasa hati ini remuk medengar ucapan Si Lia. Ternyata Lia sudah punya pacar. Ampun deh. . . !!



Tapi pembicaraan masih tetap berjalan , walau Lia sudah punya gebetan. Saya berkeinginan untuk akrab dengan Lia, ya….sapa taukalo Lia bosen atau Bete dengan pacarnya. Sapa tau. . . . . .?



Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Saya perhatikan dengan wajah cantik nya Si Lia,

Sumpaaaah. . . .!!!! bener-bener mirip wajah Indo. Dengan kulit yang eksotik dan dengan paras yang beda dari lingkungannya.



“Kok . , Liatin Lia seperti itu sih Kak. . .?”tanya Lia

Saya yang bengong kemudian tersadar.

“ Eh ,iya. .ternyata Lia ada tai lalat nya juga ya. . ?”jawab saya.

“ Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho. . .?” ucap saya.

“ Lha memangnya ada apa ikh Kak?” Tanya Lia

“ Ya iyalah beruntung. . .! untung aja tai lalat, kalo tai kambing gimana jal. . .?” dengan bercanda.



Lia seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu saya berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Lia. Bahkan setelah cerita tentang tai lalat itu, Lia bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di pundaknya.

“Mana mungkin itu tanda lahir .. !



kayaknya tatto deh!” dengan menuduh.

“Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya.

“Gak percaya ah. . .!

Pasti kamu orangnya suka tato kan. . !

Harus dicek nih!” tuduh saya.

Dia malah tertawa ngekek. Saya begitu senang.. Dan paginya, saya sempetin dulu joging pagi.

Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat saya. Punya badan tegap dan berotot memang inilah saya.



Walaaah. . .. tiba-tiba saya denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Saya usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang saya tempati.



Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . !

Saya coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis.



Tidak salah lagi, itu suara Lia!

Saya begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !

Akhirnya timbul pikiran kotor saya. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa saya panjat!



Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Akhirnya dengan cepat, otak saya berfikir mesum.

Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Lia sudah berangkat pergi berdagang dan Lia pasti sendirian di rumah, saya nekat untuk ngintipin Lia mandi.



Dengan panjatan kursi, akhirnya saya bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan saya angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.

Dan memang benar. . !



Lia sedang mandi sambil bernyanyi. Lia dengan wajah Indo itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat saya liat secara jelas.

Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol saya langsung mengeras.



Lia masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun.

Yang membuat saya tak tahan dengaan kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih licin oleh sabun membuat saya serasa mau horny. Kemudian ,



Lia membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.



Kulitnya makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan saya, ternyata Lia menjamaahi dan mengelus-elus bagian memeknya. Saya berfikir Lia melakukan pembersihan di daerah memeknya.



Ternyata, Lia begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Saya liat matanya sudah merem-merem keenakan.

“Ohh Yessss. . .. Lia sedang masturbasi. . .!”

Baru kali ini saya melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas saya menonton Lia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya. Secara tak sadar saya jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi saya sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Lia.



Malu deh jadinya kalo ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan saya untuk mengganjal kursi tak sanggup lagi menahan pijakan saya. Akhirnya dingklik tersebut meleset.



Dan Lia jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.

“Mampuss deh.. kalo Lia sampai tau!” batin dengan rasa cemas.



Saya langsung menghentikan tontonan sebentar. Saya segera turun dari dinding yang saya panjat buru- buru. Ternyata Lia menyadari dirinya diintip. Lia segera mengenakan handuk dan pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.

Saya segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Lia, kalau-kalau Lia bisa berteriak. Bisa mateng saya kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang dari berdagangnya. Saya yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Lia yang baru saja keluar kamar mandi.



Kemudian handuk Lia langsung lepas, dan Lia terjatuh.

“Sorii..Sorii. .. “

Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Dengan kata kata itu yang bisa terucap dari mulut saya sambil membantu Lia untuk berdiri. Saya langsung mengambil handuknya. Dan nampaknya Lia kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Lia tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul kelihatan.



“Kakak, barusa ngintipin Lia yah?” tanya Lia

Dengan menundukkan kepalanya, Lia menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan masturbasi. Saya jadi ngerasa berdosa.



“Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal banget”

saya ucapin itu dengan nada memelas. Lia cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Saya jadi tambah merasa bersalah.



“Blum ada lho yang ngeliat Lia begituan. . ?”

“ Kok kakak berani sih?” suaranya lirih.

Akhirnya saya anterin Lia ke kamarnya. Saya bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak saya semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma.



Setelah sampai dikamar Lia, saya malah memeluknya. Terlintas dipikiran saya, kalau cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori saya yang pernah saya lakukan .

“Lia . . .. ,Kakak minta maaf ya . . ”

saya bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Lia mengangguk. Dari pelukan, saya beralih mendekap Lia.



Saya langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri saya, tangan saya juga ikut memainkan perannya meremas dada Lia dari luar handuknya.

“Kakak! Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Lia kaget.



Dalam teori saya, kepalang becek , basah aja sekalian!

Tanggung ketahuan ngintipin Lia mandi, kenapa gak saya tidurin aja sekalian?

Mumpung ada kesempatan !!



Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Saya kemudian men dorong Lia ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera saya kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah saya lepas. Bibir Lia saya lumat dan beradu dengan lidah. Tangan saya menjamah teteknya yang semok. Lia sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan.



“Kakaaaakk..” Lia berteriak.

Saya mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana?



Saya bisa dihajar masa. Akhirnya saya menghentikan aksi birahi saya. Saya mutusin untuk membujuk Lia pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya saya ngomong pelan-pelan.

“ Lia, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Lia”.



“Kakak gak mungkin menyakiti Lia karena kakak sayang banget sama Lia..”.ucap saya.

Lalu saya cium leher Lia, tangan saya mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah memeknya.

“Kakak, Lia mohon jangan ya kak. .” Lia memelas ketakutan.



“Lia pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Lia. Kakak Sayang sama Lia.”

Tangannya terus mendorong-dorong saya. Lia sangat ketakutan setengah mati. Saya terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Lia. Kemudian turun dan menjilati puting teteknya yang merona.

Dan tangan kanan saya mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai saya masukkan ke selakangan memeknya. Saya terus mainkan itu pelan-pelan.



“Kakak.. Lia mohon, Lia belom pernah begituan kak.. . .”



“ Lia takut.. . . .” Lia masih memelas.

Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Tangannya terus menahana tangan kanan saya yang menjamah didaerah bibir memeknya. Saya cuma jawab permohonan Lia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Saya terus lumat bibir Lia dan bibir memeknya dilumat jari tengah saya. Perlahan saya masukan jari tengah saya dengan pelan-pelan.



Terasa daerah memeknya Lia sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, saya jadi yakin kalau sebenarnya Lia juga pingin menikmati permainan saya. Kayaknya Lia juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.

“Lia. . . “.



“Kakak masukin jari kakak pelan-pelan ya.”

“ Kagak sakit kok..”

“ Lia tenang aja yaa..”



Belum lagi Lia memberikan persetujuannya, jari tengah saya terus saja masuk ke memeknya.

Akhirnya jawaban Lia Cuma erangan dan desahan. Saya terus mainkan dengan memasukkan jari tengah saya kedalam memeknya sedikit demi sedikit.

Akhirnya bisa masuk jari saya!



“Kakak.. Lia takut kak..” Lia terus ngomong.

Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Saya yakin Lia sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi.

Cewek-cewek seperti Lia mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri.



Seperti yang saya liat barusan di kamar mandi. Saya makin sibuk dengan tangan kiri saya membelai rambutnya, mulut saya sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan saya memasukkan jari kedalam liang memek Lia yang makin banjir dengan cairan dan licin.



Akhirnya saya gak tahan lagi. Dengan sekejap segera saya lepaskan semua pakaian saya hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera saya tindih tubuh Lia yang tergeletak.



“Lia, kita coba masukin yuk.. !!”

“Tahan sedikit ya.. “

“Mungkin sedikit nyeri.”

Lia dengan lugunya mengangguk.

Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Tampaknya Lia sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Saya makin birahi dan bersemangat. Perlahan saya sempret-sempretkan kontol saya yang udah tegang dari tadi ke bibir memeknya Lia. Lia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.



Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah kontol saya licin dengan cairan Lia, perlahan saya tancapkan kontol saya ke dalam liang memek Lia. Walaupun pekerjaan saya halus dan pelan, tetap saja Lia merintih kesakitan. Sekarang kontol saya tercampur dengan cairan licin dari Lia dan darah virginnya. Kemudian Lia menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara



“Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”

Saya gak mau ambil pusing. Saya sibuk dengan mengobrak abrik memek Lia yang sangat sempit agar batang kontol saya bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Lia yang sudah banjir, kontol saya bisa masuk semuanya.



Saya terus menggenjot dengan maju mundur batang kontol saya. Sesekali saya cium dan jilatin leher Lia hingga ke teteknya. Kemudian putting nya saya emut dan sedot sekuat-kuatnya. Akhirnya saya meliat tanda-tanda Lia akan birahi kembali. Segera saya atur dengan kecepatan goyangan saya.



Saya pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Lia lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak

“Kakakk…. . ”



Berurutan setelah itu saya juga keluar menyemprotkan cairan pejuh saya didalam memeknya.



“Aaaaahhh.. Ahhhh.. Lia..”

Saya ngecrooot. .. . . . .

“Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “

Beberapa kali semburan dengan menekan kontol saya sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Lia pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya.



Kontol saya yang masih menancap dan belum saya cabut. Batang kontol saya itu saya biarin sampai lemas didalam memeknya Lia. Saya terus perhatikan wajah menawan Lia yang lemas sayu setelah saya renggut bunga keperawanannya.



Sesaat saya jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Lia. Kembali saya elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Saya tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan



“Lia, maukah kamu jadi pacar kakak?” Lia hanya diam.

Saya tau dia udah punya pacar. Tapi saya sama sekali gak tau apa yang mau saya katakan selain itu kepada Lia.



Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Saya pasang kembali celana dan keluar dari kamar Lia. Lia masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Saya udah siap dengan segala resiko dari perbuatan saya barusan. Setelah itu saya langsung berkemas di dalam kamar kos saya.

“Mungkin setelah ini Lia akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan saya bakal di pidana kan” pikir saya.



Siang harinya, saya sudah selesai beres-beres barang-barang. Saya pengen cabut duluan sebelum saya di usir sama orang tuanya Lia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke saya.



Ternyata pintu kamar kos saya diketuk.

Setelah saya buka ternyata Lia. Saya persilahkan Lia masuk. Lia pun masuk kedalam kamar saya. Lia melihat saya sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.

“Kakak mau kemana?” tanya Lia. Saya cuma diam.



“Kakak gak boleh pergi!”

Lia takut.. !

“Gimana coba kalau Lia sampai hamil?”

“Kakak harus bertanggungjawab untuk semua ini!” kata Lia lirih.



“Baiklah kakak tak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”.

“Tapi kakak mohon jangan mengadu sama orang tua Lia ya..”permintaan saya.

Lia hanya mengangguk, dan dengan matanya masih sembab karena menangis.



Saya jadi kasihan, akhirnya Lia saya peluk lagi. Seminggu setelah itu, saya dan Lia Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya saya mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya dan mengajaknya bercanda lagi.

Akhirnya, saya bisa ngajakin Lia untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos saya, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar saya, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Lia selalu diliputi sex gairah.



Ku Jajah Anak Ibu Kos yang Perawan | Permainan birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Lia sudah berani menelan habis sperma yang saya semburin didalam mulutnya.



Permainan seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah birahi yang liar. Walaupun status hubungan saya belum jelas hingga saat ini, saya tetap menjalani ini sama Lia. Dan Lia masih berhubungan dengan pacarnya.

Tapi kalo soal ranjang Lia lari ke saya dan hampir setiap malam Lia mampir ke kamar saya buat adegan gituan. . .



itung-itung pengahantar tidur malamnya. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar saya. Sejak saat itulah, Lia ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Saya pernah nanya ke Lia, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Lia bilang belum.

Tapi setelah saya selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan.



Setelah perawannya saya renggut, Lia malah jadi hyperseks dan binal yang pengen ngelakuin hal itu terus.



Pada saat itu, pembicaraan saya sama Lia sampai ke sesuatu yang bahkan gak saya duga. Lia berkata sedandainya kalau dia membayangkan di setubuhi dengan dua orang, yaitu saya dan pacarnya.



Hehehee… Tak habis pikir saya membayangkannya. . . ., mengapa cewek yang dulu nya pemalu dan cupu ini bisa jadi binal seperti ini ya?? Sekian.

Related Posts:

Cerita Bercinta Dengan Pengantin Baru Yang Kesepian

Cerita Dewasa - Nama saya Andi, saat itu saya berumur 25 tahun, telah berkeluarga dengan istri bernama Sinta, serta telah dikaruniai dua orang anak yang pertama berumur 3 tahun dan kedua berumur 1 tahun. Cerita ini bermula dari kebiasaan saya yang sering nongkrong di warteg di komplek tempat saya tinggal pada waktu santai.



Istri Pemilik Warteg itu adalah sepasang pengantin baru yang baru menikah 7 bulan. Penjaganya adalah istri dari pengantin baru tersebut yang bernama Diana, sedangkan suaminya adalah seorang sopir bus AKAP, yang sering bertugas sampai berhari-hari baru pulang dan bernama Juanda. Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka.



Pada suatu hari saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemas-kemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemas-kemas



“Kok sendirian Yan?” tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/Yan)

“Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!”

“Kemana?”

“Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang,” katanya.



“Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi,” katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi.



Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng.



“Diminum Kak kopinya,” katanya mempersilakan.

“Terima kasih,” jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan.

“Apa enggak takut ditinggal sendirian,” tanyaku memulai obrolan.

“Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baik-baik Kak?” jawabnya.

Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah.



“Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini?”

“Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan”

“Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini”

“Ih, siapa lagi yang kedinginan?” jawabnya agak centil.

Merasa ada respon sayapun tambah semangat.

“Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan”

“Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?”

“Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan.”

“Enak dong Mbak Sinta selalu tidur dipeluk kakak”

“Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu,” kata saya sambil bercanda.

“Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh”

“Emang Mbak Sinta boleh kakak tidur pelukin cewek lain?” sambungnya.

“Ya jangan ketahuan dong,” jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya.



Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda.

“Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Sinta gimana hayoo?”



“Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau,” pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja.

“Jangan disini Kak nanti ada orang lihat,” katanya.



Cerita Dewasa 2015 Ngentot Pengantin Baru Yang Kesepian – Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan. Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apa-apa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu.



“Mmhh,” desah Diana.



Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya.

“Mmhh Kak,” desahnya yang mulai terangsang.

Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku.



Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahan-lahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya. Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan.

“Aww… geli Kak,” rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat.

“Buah dada kamu bagus Yan” kataku.

“Emang punya Mbak Sinta jelek ya?” tanyanya menggodaku.

“Bagusan punya kamu” kataku merayunya.

“Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat” rintihnya.



Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memeknya. Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi.



“Aahh enak Kak, diapain Kak memekku,” rintihnya.

“Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!!” rintihnya lagi.



Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana.

“Enak nggak Yan?” tanyaku.



“Enak sekali Kak,” jawabnya

“Emang Juanda nggak pernah ya?”

“Enggak Kak, jijik katanya”

“Tolol sekali dia,” batinku.

“Buka dong Kak CDnya”

“Diana dong bukain”

“Ih Kak Andi manja deh,” katanya sambil membuka CDku.

Kontolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat kontolku.

“Besar sekali Kak,” katanya kaget.

“Emang punya suamimu kecil ya?” tanyaku.

“Paling setengah dari punya kakak,” katanya sambil meremas kontolku.

“Aahh enak Yan” desahku

“Enak nggak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku nanti?” tanyanya.

Aku tersenyum sambil mengangguk.

“Jilati Yan” pintaku.

Lalu Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurutnya.



“Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!!” rintihku.



Lalu Diana memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan mengulum kontolku. Tampak Diana kesusahan mengulum kontolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya.



“Lambat-lambat Kak, aku belum pernah dimasuki kontol sebesar itu” pintanya.

Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk.



“Aaww… Kak, sakit Kak aahh!!”

Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya.



“Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak,” erangnya dengan liar.



Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya,



“Enak nggak kontol kakak?”

“Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memek diana” racaunya dengan Vulgar.

Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya.



“Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu?” tanyaku.

“Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tiada duanya oohh!! Aahh” rintihnya.

“Memek kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan” kataku.

Mendengar itu Diana lalu bertanya,

“Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Sinta aaww!! Oohh!!”

“Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit,” jawabku sambil terus memompa kontolku.



Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana.



“Aahh aku mau keluar Yan”

“Diana juga Kak”

“Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?”

“Keluarkan didalam saja Kak aahh,” jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul.

“Aahh!!” jeritku sambil memeluk erat Diana.

Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya.



“Terima kasih Yan”

“Sama-sama Kak”

Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya.

Setelah dirumah ternyata istri dan anak-anak telah tidur.



Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya.



Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.

Related Posts:

Cerita Dengan Gadis Genit

Zona Cerita Dewasa - Aku orang pendiam dikampus juga banyak yang mengejek anak cupu kurang pergaulan, aku sekarang semester 6 dan umurku 20 tahun, aku anak terkahir dari 2 bersaudara dan keluargaku dari golongan menengah keatas, jujur saja kalau soal perempuan aku penakut jadinya aku tidak mempunyai teman perempuan, mungkin kekurangan itu dalam bergaul dengan cewek.

Namun ironisnya, aku mempunyai hasrat seks yang tinggi, aku mudah terangsang bila melihat cewek yang bagiku menarik, apalagi memakai pakaian ketat. Jujur saja, bila sudah begitu pikiranku sering mengkhayal ke arah persetubuhan. Bila hasratku sudah tak lagi dapat kutahan, terpaksa aku melakukan onani. Aku memilih itu sebab aku tak tahu lagi harus menyalurkan kemana.



Sifat pendiamku ternyata membuat cewek-cewek di kampusku penasaran, sepertinya mereka ingin tahu lebih banyak tentangku. Cuma mereka harus kecewa sebab aku kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Di samping itu teman-temanku bilang aku mempunyai face yang lumayan ganteng (nggak nyombong lo..), kulitku putih, rambuntuku gondrong, dan tinggiku sekitar 170 cm.

Bila aku melintas di koridor kampus, aku merasa ada beberapa cewek yang melirikku, tetapi aku berusaha cuek saja, toh aku tak bisa mendekatinya. Namun ada seorang cewek yang diam-diam menyukaiku, hal itu aku ketahui dari sahabatku.



Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi.

Sebut saja namanya Yuni (samaran). Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku.



Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 19.00 sore, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri.



Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai.



Praktis aku urungkan saja. Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku.



Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.



“La, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa heran.

“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini..”



“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku.



Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.



“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula ‘kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Yuni rada genit.

Aku pun tidak mau kalah.



“Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?”, gantian aku membalasnya.



“Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada di sini, daripada yang laen..”, jawab Yuni.

Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang dari tadi udah berdiri di samping kran.



“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”, katanya.



Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku.

Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, kontolku mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan kontolku kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu.



Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya.



Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku.

Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.



“Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?”, tanyaku.

“Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja”, jawabnya.



Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Yuni mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku. Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan.



Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF.



Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat. Desahan Yuni membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya.



Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya. Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi.



Usapanku membuat cairan memeknya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku.



“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Yuni.



Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Yuni terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas kontolku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat kontolku semakin berdenyut- denyut.



Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Yuni mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit.

Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot.



Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Yuni menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum.

Aku benar-benar menikmati toket Yuni dan aku ingin mengemoti toket Yuni sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Yuni seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.

Tangan Yuni mulai membuka ritsleting celana gue dan berusaha mengeluarkan kontol gue yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah kontol gue menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok.



Dia kocok-kocok kontol gue, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan kontolku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh kontolku masuk ke mulutnya yang seksi, kontolku sama sekali sudah tak terlihat lagi.



Lalu dia mulai memaju mundurkan kontolku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya.



Belum saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Yuni berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Yuni mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Yuni sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung kontolku dan menelannya.



Yuni kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan CD-nya yang berwarna krem. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar.



Terlihatlah memek Yuni yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Yuni memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya.

Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.



Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Yuni tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Yuni benar-benar pandai merawat memeknya. Sungguh beruntung aku.



Aku terus menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Yuni terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.



“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Yuni.



Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan.

Kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja Yuni makin edan reaksinya, membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan.



Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin.

Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari memeknya. Yuni sempat risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama pada kontolku.



Tiba-tiba Yuni mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.

“Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..”, pinta Yuni dengan suara mendesah.



Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.

“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.

Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue turutin saja permintaan Yuni.

Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat. Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan kontolku ke memeknya. Kuelus-elus dahulu kepala kontolku ke bibir memeknya. Kudorong kontolku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit..

Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang memek Yuni yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya memek perawan.

Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Kontolku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Yuni sempat tersentak ketika kontolku sudah masuk seluruhnya.



“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Yuni sedikit menjerit.



Kutarik kontolku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja membiarkan kontolku menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Yuni terbiasa menerima kontolku. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur.



Terasa kontolku bergesekan dengan dinding memek yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati. Kontolku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.

Tampaklah pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk memek Yuni. Kontolku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Yuni semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar.



Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.



“Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?”, tanyaku.



“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..”, kata Yuni.

Goyangan pinggul Yuni sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik kontolku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Yuni berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku.



Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja kontolku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima kontolku.



Kali ini gerakan Yuni lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat kontolku sangat geli luar biasa.. kontolku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Yuni, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.

Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari kontolku. Cairan itu makin menambah licin dinding memek Yuni. Aku benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Yuni, sungguh aku tak akan melupakannya.



Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Yuni bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit kecil. Memek Yuni makin berbusa akibat kocokan kontolku.

Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung kontolku. Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.



“Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?”, rintihku.

“Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue.. juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh..”, pantatnya menekan kontolku dengan kuat.



Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya.

Bersamaan dengan itu..

“Aaahh..”



Kontolku menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di memeknya.

Yuni berjongkok memegang kontolku. Lalu ia menjilat dan mengulum kontolku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala kontolku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.

Yuni kembali berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Yuni terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme.



Yuni memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil memainkan bagian-bagian sensitif.

Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.



Ternyata Yuni mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya.

Seakan dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.



Aku sempat khawatir kalau Yuni hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah, kalaupun Yuni hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.

Selesai mandi aku menyuruh Yuni keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Yuni keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Yuni masih berjalan baik, cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.



Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Yuni itu sebenarnya cewek yang haus seks. Dia juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om.

Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang memeknya.

Related Posts:

Cerita Bercinta Dengan Tante Semok Di Hotel

Zona Cerita Dewasa - Pertama kali aku bekerja, aku mendapatkan posisi sebagai petugas kebersihan kamar hotel, saat itulah cerita ini dimulai, terus terang aku bukan si jelek atau si tampan, tapi sedap dipandang mata kata ibuku (boleh dong memuji diri sendiri), keluargaku bukan “orang berpunya” dan aku juga tak pandai berkata-kata, mungkin itu pula sebabnya aku jadi sering kikuk, minder kalau bertemu dengan seorang wanita, apalagi wanita itu cantik dan aku tertarik padanya, duh! pasti aku tak ubahnya sebuah patung yang bisa berkeringat!



Bisa ditebak, bahwa aku belum pernah merasakan yang namanya pacaran! ah kacian deh gue, tapi tunggu dulu! bukan berarti aku tidak tertarik dengan sex, justru libidoku termasuk tinggi, dibuktikan saat aku membersihkan sebuah kamar yang dihuni oleh pasangan pria dan wanita, pastilah orang lain akan geli melihatku, karena rudalku mengeras, membatu, membesar tanpa terkendali membayangkan pergumulan penuh birahi diantara mereka, hingga aku tidak bisa bekerja dengan posisi berdiri tegak, badanku agak membungkuk bukan karena sopan, tapi aduh! malu kalau ketahuan horny.



Suatu hari aku membersihkan kamar hotel yang dihuni 4 orang ABG yang sedang berlibur di Jakarta, mereka berasal dari pulau Sulawesi, wuih! kulit mereka putih bersih bersinar, tinggi 160an membuat mereka terlihat semampai dengan berat 47an, lincah, cantik, aih sungguh menggemaskan dengan usia meranum. ‘Sweetseventen’.



Siang itu mereka sudah melesat ke mall, meninggalkan kamar dengan berbagai atribut ABGnya yang berserakan diseantero kamar.

“Ah anak manja! apa susahnya sih merapikan barangnya sendiri,” pikirku sambil geleng kepala, setelah kurapikan kamarnya, tiba saatnya aku membersihkan kamar mandi.



“Hah, berantakan juga rupanya!”

Terlihat baju-baju bergoyang-goyang di belakang pintu kamar mandi saat aku masuk ke dalam dan kututup pintu kamar mandinya, goyangan itu membuat celana dalam dan BH yang berada di balik baju-baju itu tersembul menggoda, berwarna cerah dan bermotif lucu-lucu. Sikat gigi, sabun mandi, handuk tergeletak begitu saja, mereka benar-benar ingin bersenang-senang hingga tak ada waktu buat sedikit merapikan kamar, “Toh akan ada yang membereskan,” begitu mungkin pikirnya.



Semua sudah kembali ke tempatnya, kecuali baju kotor, CD dan BH aku biarkan di gantungan, ‘malu ah!’ menyentuhnya, seakan ada getaran aneh, seakan-akan mereka sendiri yang dihadapanku, tetapi kemudian rasioku bekerja menyadarkanku bahwa itu hanyalah seonggok pakaian.



“Hei! kenapa malu, meskipun kau cium pun tak akan berteriak!” begitu bunyi kepalaku saat memandang segitiga-segitiga lucu dan kacamata mungil penutup dada itu.



Sesaat aku memandangnya lagi, dan mulai tergoda untuk menjamahnya, tanpa sadar tanganku bergerak meraihnya untuk sekedar mengelusnya, tanganku bergetar hebat saat memegangnya lalu tiba-tiba muncul perasaan horny yang meluap-luap hingga aku mulai mengendus, mencium celana dalam warna putih yang berhiaskan bunga-bunga kecil itu dengan birahi yang menggelora. Ooh! betul-betul birahiku memuncak saat kuhirup dalam-dalam aroma kewanitaan para gadis belia itu, kupenuhi rongga dadaku seakan tak ingin kusisakan ruang kosong paru-paru ini tanpa wangi tubuh dan keringat sedap yang menempel di CD dan BH itu. Kakiku terasa lemas sementara batangku semakin mengeras.



Kuremas-remas dengan gemas dan sekali lagi kuhirup dalam-dalam kesegaran aroma keringat yang melekat erat di celana dalam dan BH itu, aku jadi ingat saat para gadis itu bererobik tadi pagi, “mmhh.. Mmhh aah ssh.. ” aku bernafas dengan hidung tertutup kain berenda itu, secuil aroma pipis menambah rasa birahiku menjadi-jadi, seakan aku benar-benar melumat vagina para gadis itu.



Aku semakin larut dengan fantasiku, celana dalam dan BH kotor yang digantungan sebanyak 4 pasang plus baju-baju kotor dengan wangi badan penuh sensasi gadis remaja membalut seluruh tubuhku yang tanpa sadar sudah polos telanjang! Benar!, seolah aku bersetubuh dengan mereka, berempat sekaligus, aku tersandar di dinding kamar mandi sambil mengusap-usapkan ke penisku dengan lembut celana dalam tipis itu bergantian dengan tangan kiriku sambil terus beronani, tangan kananku membenamkan BH dengan bau asam keringat yang segar itu ke hidungku, sementara kaos-kaos centil yang saat dipakai akan memamerkan ketiaknya yang putih bersih dan tak cukup untuk menutupi keindahan perut dan pusar pemakainya itu kututupkan diseluruh tubuhku yang terus bergetar hebat.



Kulihat bagian CD yang menyempit diselangkangan, terdapat noda-noda samar dan lendir bening tipis diatasnya, kuhirup dengan nikmat! kujilat, kuhisap seolah menjilat vaginanya dengan gemas, agak asin rasanya. Kulahap dengan ganas, kutarik, kugigit, oohh nikmatnya..



Kubentangkan CD yang mungil itu dan kutempelkan bagian selangkangan penutup vagina itu di penisku, woow! besarnya kotolku terlihat tak sebanding dengan lebar penutup vagina dibagian bawah celana dalam itu, rudalku terlihat terlalu besar untuk ukuran selangkangan para gadis itu, nafsuku menjadi meledak membayangkan begitu sesaknya jika rudalku memasuki vaginanya! tiba-tiba badanku bergetar hebat, sensasi yang luar biasa!!, penisku tak kuasa menahan muntahan lahar kenikmatan yang berdenyut-denyut mendesak keluar itu dan “Ah..! ah! nikmat sekali!”. Terasa berliter-liter melesat keluar dibarengi sengatan gairah birahi dan terus kukocok-kocokkan serta kugesek-gesekkan rudalku pada celana dalam dan BH itu hingga getaran yang menyerang seluruh tubuhku membuat diriku terkejang-kejang tak terkendali.



Peluhku berluncuran diseluruh tubuhku, lemas, lega, bercampur aduk membuat rasa sensasi yang luar biasa di benakku, kubiarkan nafasku yang memburu perlahan berangsur normal, setelah beberapa menit terkulai lemas, aku mulai bangun, beranjak merapikan baju-baju kotor para gadis itu yang ikut terlempar berserakan saat aku mencapai orgasme hebat, kubersihkan ledakan dan ceceran lahar yang menempel pada CD dan BH dengan tissue agar tersamar, bagaimanapun aku tak ingin mereka tahu bahwa ‘daleman’ mereka telah kujadikan bulan-bulanan alat pemuas nafsu birahi dan yang pasti supaya mereka tidak curiga sehingga aku tetap bisa leluasa “menikmati” celana dalam dan BH kotor mereka selama menginap di hotel tempatku bekerja.



Sejak saat itulah aku menjadi tergila-gila untuk menciumi celana dalam kotor para gadis, katakanlah ada seorang gadis dengan bodi aduhai, cantik, menarik dan saat duduk roknya terbuka sampai terlihat celana dalamnya atau pada pantatnya terlihat garis celana dalamnya maka aku tidak terlalu tertarik padanya, yang ada di pikiranku justru,



“Andai aku bisa menciumi, menjilati, merasakan kelembutan celana dalamnya ah.. Betapa nikmatnya”.



Celana dalam yang menjadi korbanku pun semakin banyak berjatuhan, aku semakin terobsesi untuk merasakan segala tipe cewek lewat celana dalam dan BHnya, aku merasa sudah ‘ merasakan’ seorang wanita hanya dengan mencumbu dalemannya, bukankah celana dalam dan BH adalah barang yang paling pribadi? seolah dengan mendapatkannya aku pun telah menikmati tubuhnya.



Mulai dari wanita pribumi sampai dengan wanita bule kuperkosa dalemannya, ada yang aku ambil dari kopernya, cantelan kamar mandi, dan sebagainya. Aku tidak tertarik jika wanita itu sedang mens (soalnya enggak ada aromanya, pake softex sih), sehabis atau sebelum mens juga males! kurang menggairahkan aromanya, wanita yang habis ditiduri (merasa didahului), gemuk!, terlalu jorok, yang jelas aku suka yang sehabis dipakai wanita muda dan model CD atau BHnya tidak aneh-aneh.



Juga yang paling aku sukai adalah cara penyimpanannya karena kadang CD atau BH setelah dipakai dan belum dicuci tersebut disimpan rapi jali, tersembunyi sekali, menjadikan aku berdebar-debar saat mencarinya, ada sensasi tersendiri setelah agak susah mencarinya. Pernah suatu ketika aku mencarinya sampai isi tas aku ubek-ubek, ada duit 10 jeti disimpan disitu, ah tapi aku tak tertarik tuh! Gile ya.. Aku lebih senang si segitiga itu! Akhirnya tetap juga tidak aku temukan, hingga aku baru tahu, ternyata dia memakai segitiga yang dibikin dari kertas tissu yang banyak dijual di swalayan, waah! Dan dibuang di tempat sampah, ini juga aku tidak suka, aku lebih suka kain biasa yang mungkin di benakku terlintas bahwa celana dalam tissue tidak mempunyai nilai historis, pakai sekali langsung buang!



Kebiasaanku semakin parah saat aku bertugas di laundry, yang tadinya aku perlu mengetahui siapa pemilik celana dalam dan BH itu, agar pada saat berfantasi benar-benar nyata, maka sekarang celana dalam dan BH wanita siapapun asal ukurannya tidak besar, tidak sedang haid, dan baru saja dipakai, menjadi santapanku saat membongkar laundry bag. Aku mempunyai ruangan tersendiri yang bisa kukunci, sehingga aku dengan santainya membawa celana dalam dan BH itu keruanganku, biasanya kulakukan saat malam hari, wah kadang ada belasan celana dalam dan BH dalam semalam! berwarna-warni, menggairahkan! sampai-sampai aku perlu membuat catatan dahulu, supaya tidak tertukar-tukar saat mengembalikan ke dalam keranjangnya masing-masing.



Aku semakin bertambah berani dengan menyemprot CD dan BH itu dengan lahar kenikmatanku (toh pemiliknya tidak bakalan tahu), aku merasa puas saat melihat CD dan BH yang tak berdaya itu berbasah-basah dengan spermaku.



Apakah semua itu aneh? Apakah kebiasaan itu bisa hilang setelah aku berpacaran atau menikah? Ah.. Sudahlah yang penting sekarang libidoku tersalurkan supaya tidak jerawatan dan tidak menjadi pemerkosa yang sebenarnya. Aku merasa dengan daleman wanita untuk beronani perasaanku menjadi lebih santai (mungkin karena tidak akan ada penolakan, protes atau semacamnya, merasa bebanku lebih ringan karena tidak ada pihak yang dirugikan toh aku bermain dengan fantasi, lebih pribadi karena aku lebih tahu fantasi apa yang kusukai, aku merasa cukup hanya dengan mendapatkan ‘daleman’ wanita, serasa aku berhasil melumat kewanitaanya tanpa harus berkenalan, pendekatan dan sebagainya, mungkin karena aku suka minder dihadapan mereka ya? Dan yang pasti lebih murah! karena tinggal nyomot aja.

Related Posts:

Cerita dengan sepupuku yang nakal

Zona Cerita Dewasa - Rika adalah anak dari kakaknya bini gue.sekarang masih sekolah di salah satu smp di jogja utara kelas3,dengan tubuh yang bongsor si rika sudah tampak seperti cewek yang berusia 18tahunan,padahal umur rika baru 16tahun.



Di sekolahan nya rika terkenal dengan kenakalan nya yang sering bikin pusing kakak bini gue.suatu ketika gue di suruh ma kakak bini gue sebut aja martha untuk ngambilin raport kenaikan kelas di sekolahan si rika,berhubung waktu itu gue ada waktu luang gue bantuin ngambil raport nya si rika.gue langsung pergi ke sekolahan keponakan gue rika.



sesampai nya di sekolahan nya rika kaget”‘loh kok om yang ngambilin raport rika mama ke mana tanya rika ke gue,tadi om di suruh ama mama nya rika ngambilin raport rika mama nya rika gak bisa ngambilin katanya tadi ada janji ma teman nya.wah klau gitu asyiuk dunk klau yang ngambilin raport rika si omm,ntar klau di kasih tau ama wali kelas nya rika om jangan bilang ke mama ya.rika takut klau di marahin.ok tapi ada syarat nya klau rika suruh om gak buka mulut ke mama nya rika,apa om syarat nya??? .

pokok nya klau om gak ngomongin omongan wali kelas nya rika ke mama rika sanggupin syarat om kata rika sambil gue di suruh masuk ke ruang tempat pengambilan raport.sewaktu gue ngambil raport nya rika emang bener apa kata rika tadi,ternyata kelakuan keponakan gue yang satu ini emang nakal.



ama wali kelas nya si rika gue di kasih tau klau slama di dalem kelas si rika suka nya ngerumpi ma temen2,suka rame.tiap hari pasti rika bikin ribut ma temen2.busyyeet dech gue hanya bisa nanggapin semua omongan wali kelas rika dengan santai.



belum lagi urusan biaya spp rika yang 3 bln belom di bayar ma rika(di gelapin buat foya2 ama temen2 nya)dan yang bikin gue malu rika di naikin ke kelas3 itu pertolongan dari pihak sekolah dengan syarat rika dapat mengubah kebiasaan jelek nya dan mengubah perilaku rika yang selama ini gak baik.setelah gue ambil raport gue samperin rika di kantin sekolah nya,gmana om pasti tadi di bilangan semua tentang kelakuan rika di sekolahan kan ama wali kelas rika tadi.tau aja rika,kalau tadi rika suruh om gak bilang2 ke mama tentang pembicaraan om ama wali kelas nya rika sekarang gantian rika yang harus memenuhi syarat yang om berikan tadi ok.OK..OM,ngomong2 syarat nya apa nih rika penasaran nich.ntar rika juga tau sendiri kata gue sambil cubit paha rika.



mau tau syarat nya,,syarat nya rika harus nemenin om jalan-jalan ke xurang mau kan,,,klau cuma itu aja sih rika mau2 aja,lagian rika pengen jalan-jalan.



langsung aja gue tancep gas menuju xurang yang begitu banyak kenangan indah antara gue ama beberapa abg.



di dalam perjalanan dai sekolahan si rika ampe xurang kadang gue cubitin paha nya yang mulus putih..iihhh om nakall ntar rika bilangin tante loh,kok gitu sih om aja gak akan bilangin omongan wali kelas rika tadi ke mama rika kok rika mo bilangin om ke tante,,,ooiiyaa rika lupa.seampe nya di xurang gue langsung pesankamar di hotel langganan gue.kata penjaga hotel nya ke gue,koban nya keberapa boss kok masih muda banget nih cewek cantik lagi..ahh bisa aja loe kata gue sambil kasih tips ke penjaga hotel yang sudah tau kebiasaan gue klau dateng ke hotel nya.



turun dari mobil gue langsung ke kamar hotel yang kebetulan hari itu banyak kamar yang kosong jadi tinggal pilih,lohh kok pesan kamar hotel segala buat apaan kata rika???kaya nya tadi rika mau memenuhi syarat yang om bilang ke rika gimana sih!!tapi kan gak harus pake acara pesan kamar hotel segala.udah dech pokok nya rika nurut aja ma om,kata gue sambil ajak rika masuk kamar hotel.sampe dalem kamar gue suruh rika lepasin seragam smp nya.rikaa gak mau lepasin seragam rika di depan om,rika kan malu..kata rika .gak papa lagi kan om yang nyuruh,om rika mau nanya ama om sebenar nya maksud om tuh apa kok ajak rika ke xurang trus ajak rika masuk kamar hotel tuh apa.rika takutt ntar rika di perkosa lagi ama om.

enggak rika om gak akan perkosa rika.tadi kan om bilang ke rika klau syarat yang harus rika penuhi adalah nemenin om jalan-jalan di xurang.sekarang syarat yang ke 2 rika harus nemenin om tidurr mau kan rika??GILLAAAA apa ..om tuh dah gila ya kok mau ngajakin rika tidur bareng om,rika gak mau!!rika jangan marah2 dulu dunk om kan lom selesai bicara nya,klau rika mau nemenin om tidur,om gak akan ngomongin apa yang telah di omongin ma wali kelas nya rika klau rika gak mau juga gpp kok.rika diam beberapa menit..omm rika tuh masih perawan jadi nya rika takutt klau harus kehilangan keperawanan rika.klau om minta selain keperawanan rika,rika bisa kasih ke om.akhir nya rika mau juga penuhin syarat nya meskipun gue gak bisa petik keperawanan rika,gpp dech yang penting hari ini gue bisa ngerasain tubuh rika yang putih mulus..



klau mau rika kayak gitu gak papa sekarang rika buka seragam sekolah nya om janji gak akan ambil keperawanan rika.janji ya om kata rika sambil membuka baju seragam smp nya,setelah rika buka baju seragam nya gue suruh rika buka rok biru smp nya juga sampe akhirnya rika telanjang bulat di depan gue sambil menutupi buah dada nya yang terlihat begitu menggoda,rika dah telanjang sekarang apa yang harus rika lakuin om.emmm sekarang rika bukain celana om dunk kata gue sambil meraih tangan rika gue arahin ke celana gue,tampak nya rika masih malu-malu sewaktu membuka celana gue di tandai dengan rika.



memejamkan mata nya ketika membuka celana gue.setelah celana gue di lepasin ma rika gue suruh rika pegang kont**l gue yang dah tegak berdiri.rika terkejut meliat kont**l gue ketika gue suruh buka mata nya yang rika pejamin,gue suruh rika kocokin kont**l gue dengan tangan nya,perlahan namun pasti rika mulai mengocok kont**l gue sambil gue remas-remas buah dada rika yang masih kencang.ooohhhh..oohhh..ooohhh enak banget rika terussss…desah gue ngerasain kocokan tangan rika,setelah 15 menit rika kocokin kont**l gue dengan tangan nya gue suruh rika emutt kont**l gue dengan mulut nya.

perlahan gue tempelin kont**l gue ke mulut rika yang masih tertutup.tampak nya rika masih malu untuk meng oral kont**l gue dengan mulut nya.gue remas buahdada rika kencang rika berteriak langsung gue masukin kont**l gue ke mulut rika yang menganga karena gue remas buah dada nyaaaggghhh,,,pelannn-pelann omm,hhhmmppp.desah rika saat kont**l gue masuk ke mulut nya yang mungil.perlahan gue gerakin pantat gue maju mundur menyetubuhi mulut rika…



ooohhhh..oohhh..ooohhhh…. enak nya mulut kamu rikaaa,,,oohhhhh,,,di sedot-sedot kont**l gue sambil sesekali di jilatin lobang kencing

gue…ooohhh..oohhhh..sambil gue terus remas-remas buahdada nya nya bikin gue gemess,,,setelah hampir20 menit berlalu gue ngerasa klimaks gue dah mau nyampe gue gerakin kont**l gue lebih cepat hingga akhir nya crrroottt…crrroootttt,,,crrroo ottt,,sperma gue masuk terlelan rika,tampak rika gelagapan meliat gue klimaks sambil berusaha ngelepasin kont**l gue di mulut nya tapi berhubung gue pegangin kepalanya jadi sperma gue tetap aja terlelan ma rika..setelah semprotan yang terakhir gue cabut kont**l gue dari mulut rika..tampak sisa-sisa sperma gue keluar dari mulut rika menetes membasahi dagu nya turun ke buah dada nya,,omm jahat kok di keluarin di mulut rika sih kata rika kesal.abis nya sedotan rika bikin om gak tahan jadi lupa mau narik kont**l nya dari mulut rika.



sekarang kan rika dah penuhin syarat yang om berikan ke rika,ini ada uang 150rb buat jajan rika,makasih omm puas banget.



ok om.tapi om janji ya gak akan ngomong ke mama tentang pembicaraan om ma wali kelas rika.klau itu sih om jamin gak akan bilang ke mama nya rika,kata gue sambil beranjak dari ranjang ke kamar mandi.setelah gue mandi gue suruh rika mandi trus kita pulang,sesampai nya di rumahnya rika ternyata kakak bini gue lom pulang,langsung aja gue cabut pulang ke rumah,sebelum cabut gue bilang ke rika.klau kapan2 om ajak gituan lagi rika mau kan.rika cuma tersenyum,gue langsung pulang dengan sejuta kenikmatan yang telah di berikan keponakan gue rika.

Related Posts:

Bercinta Dengan Pacarku Yang Liar Di Hotel Berbintang

Zona Cerita Dewasa - Awal pertama kali gw kenal dia di acara ul-tah ade gw, kita sebut saja dia Ana,dia cewe asal Manado tinggi sekitar 170 cm berdada 34B dengan body yang sangat menggiurkan klo pria liat dia. Pertama kali gw kenal dia sih gw biasa saja, karena terus terang gw adalah type cowok yang kurang suka meliahat cewek yang berdandan menor,dan Ana adAlah type perempuan yang suka berdandan menor dengan sepatu hak tinggi-nya.

Dan dalam acara ultahnya ade gw,Ana sering banget curi curi pandang ke gw,dan singkat cerita akhirnya ade gw bilang ke gw kalo Ana kasih salam ke gw,dan gw anggap itu cuma salam biasa saja. Setelah lama ngga ketemu sampai akhirnya pada saat mau pergantian tahun baru,Ana hubungin gw melalui Hp “Hi..Son..,pa kabar??” “Baik…,tau dari siapa nih..??” “Ini aku Ana,ga apa-apa kan aku telfon kamu?? Atau ntar ada yang marah..??” trus gw jawab “Ga apa-apa,tapi tau dari mana nomor gw..??”

“Aku dapat dari ade kamu,aku yang minta no Hp kamu” “Ooo…ada apa nih An…??” kata gw membuka pembicaraan. “Begini Son..kira-kira kamu ada acara ngga malam tahun baruan??” “Ngga ada sih..emang nya ada apa??” “Ngga ada apa-apa sih,aku cuma mau ajak kamu malam tahun baruan aj..!”katanya. “Emang nya cowok loe ngga ngajak tahun baruan…?”

Sengaja gw memancing ingin tau,terus dia ketawa kecil “Haha…Aku ngga ada cowok kalee…kira-kira kamu bisa ngga ikut aku??” “Mmm…liat nanti deh,soalnya gw juga ga tau bisa keluar tahun baruan atau ngga..” “Ohh…kmu ada planning ma cewe kamu yaa??” katanya sedikit memancing gw.

“Cewe sih ada,tapi kadang-kadang teman-teman gw suka ajak gw keluar kota,tapi liat nanti ya…klo bisa ntar gw tlp loe deh..” sedikit memberi harapan sama si Ana. Dan akhir nya gw sama temen tongkrongan gw ngga bikin acara,alias temen-temen gw dah punya acara sendiri sama pasangan nya masing-masing,masa gw mau jadi kambing conge liat mereka pada pacaran,terus gw hubungin Ana,klo gw bisa ikut acara tahun baruan sama dia.

Akhir nya gw meluncur ke tempat dia dengan motor gw. Sekedar info gw adalah pembalap motor Drag Bike,semua arena sudah gw cicipin baik yang resmi atau yang liar. Lalu pada saat gw ketemuan sama dia,pas..gw tiba di tempat,gw di beri pemandangan yang WAW…si Ana menyambut kedatangan gw dengan pakaian yang seksi banget,

baju nya ketat sehingga terlihat dadanya yang ingin keluar dari balik BH nya,terus celana panjang jeans belel yang super ketat bikin gw ingin pegang pantat nya yang bulat proposional,untung nya di tempat dia itu sedang berlangsung Ba-Li (Balap Liar) jadi gw ngga terlalu fokusin banget untuk liat dia terus,awal nya gw ngga tertantang liat balapan nya,

tapi ada satu joki yang seperti agak tengil gara-gara dia menang taruhan balapan,trus gw coba ngelamar itu joki (Ngelamar istilah para biker’s adalah menantang) ternyata gayung bersambut,singkat nya gw menang dengan membawa hadiah berupa uang sebesar 1jt,dan si joki tengil itu cuma bisa diam dan ngga tengil lagi he..he..he..! Nah di saat gw abis balapan si Ana ngedeketin gw

“Son..,boncengin aku dong..aku mo ngerasain di boncengin kamu…” trus gw punya pikiran sedikit nakal,kira-kira dia berani ngga klo gw boncengin dengan ngebut..?? “Boleh,tapi motor gw ngga bisa di ajak pelan An..”kata gw. “Ngga apa-apa udah biasa aku di bawa ngebut,apa lagi pake motor” Akhir nya gw jalan berdua nih sama si Ana. Dalam perjalanan,terus terang gw agak sedikit ngga tenang,gimana mo tenang klo dadanya yg 34B itu menghimpit punggung gw,dan aroma wangi di tubuh nya itu semakin jelas menusuk hidung gw yang bikin gw jadi semakin tambah horny aj…

Terus pada akhir nya gw menuju ke kawasan pantai yang ada di daerah Jakarta Utara (Ancol sob…!) terus di tempat itu kita berdua ngelait pesta kembang api,setelah selesai melihat pesta kembang api dan ngobrol nglur ngidul,akhir nya gw di bikin terkejut sama dia

“Son,aku boleh ngga berbicara sesuatu sama kamu?” “Bicara apa An..??” tanya gw yang ngga ngerti maksudnya, “Sebetulnya..sejak pertama kali aku ketemu sama kamu,aku ada rasa suka sama kamu” lalu gw “Terus…maksud loe ??”pura-pura ngga ngerti “Yaa…maksud aku,klo aku sayang sama kamu dan aku ingin kamu jadi pacar aku..??”.

Dan di saat itu gw pura-pura jual mahal,sebetul nya gw ngga begitu tertarik sama dia,tapi karena bodi nya yang yahud…..dan ok juga klo gw sedikit matre-in. Akhir nya gw pura-pura minta waktu untuk memikirkan nya. Setelah gw di beri waktu 3 hari untuk berpikir,akhir nya gw ketemuan lagi sama si Ana,dengan membawa jawaban,singkat nya kita jadian.

Terus di hari pertama gw sama doi jadian,malam nya gw dia ajak dugem di tempat yang agak ekslusif,da semua itu Ana yang bayarin,karena gw cuma cowok pengangguran jadi semua nya tinggal dia yang bayarin. Setelah sampai jam 01.30 dini hari gw baru keluar dari tempat clubber,dan si Ana dalam keadaan sedikit mabuk,gw papah ke tempat pakiran motor,untung nya gw ngga ikut-ikutan minum,akhir nya gw ajak dia pulang,tapi pas di tengah jalan,dia ngomong sama gw

“Son..aku lupa klo hari ini aku ada janjian mau ketemuan sama temen aku,dia lagi ulang tahun..kamu temenin aku sekarang ya..??”katanya.. “Tapi kamu kan lagi dalam keadaan mabok An..masa kamu mau ketemu temen kamu dalam keadaan gini??” kata gw

“Udah ngga apa-apa..dia dah bisa kok liat aku seperti ini”kata nya dengan nafas yang berat dan ucapan nya yang sedikit berat juga. “Ya udah klo kamu mau nya begitu…” jawab gw. Akhir nya gw sampai di hotel berbintang yang menurut gw agak mewah banget,beda dengan hotel yang berbintang yang pernah gw kunjungin.

Lalu setelah gw sampai di kamar 4010 dengan diantar petugas kamar hotel,pas pada saat gw masuk,gw liat di sekeliling kamar itu sepi ngga ada orang sama sekali,ngga seperti yang gw bayangin klo ada pesta ul-tah,sampai pada akhir nya si Ana membuyarkan lamunan gw

“Son..ambil 20.000 di dompet aku dong..di dalam tas tuh…!!” terus gw ambil tas nya dan menemukan dompet yang di maksud,terus gw kasih dompetnya ke Ana,tapi dia bilang “Kamu ambil aj 20 nya kasih ke room boy nya..”. Pas gw buka dompet nya,gw agak kaget juga,isi dompet nya tebel bangettttt…..

nyaris hampir semua uang nya bergambar Bung Karno dan Bung Hatta semua,dan bisa gw tebak di dompet nya ada sekitar 2-3 jt,dalam hati gw bertanya,buat apa dia bawa duit sebanyak itu..?? terus gw buka pembicaraan dengan Ana “An..mana temen kmu yang ul-tah?? Kok sepi-sepi aj…pada kemana mereka..???” tanya gw “Bentar lagi mereka dateng nya…sekarang kamu kesini dong..peluk aku..” kata nya.

Terus gw melangkah ke tempat dia yang sedang tidur-tiduran,di tempat tidur itu kita ciuman,sampai pada akhir nya dia memegang barang wasiat gw yang sejak tadi tegang gara-gara dadanya yang dari tadi mo tumpah dari baju nya,terus dia bilang ke gw dengan manja

“Ih….ade kecil kamu kok tegang sih….?? Ngga kasian tuh sesak di dalam terus…?? “ terus gw cuma bisa diam aja,sampai pada akhir nya dia duduk di tengah pinggang gw dan melepas kan baju ketat yang di pakai nya,dan…Wow..bisa kebayang dong…payudara 34B montok nya sekarang,udah ada di depan mata gw,sangat pas banget dengan BH nya yang berwarna hitam dari bahan satin tanpa busa.

Bener-bener alami banget toked nya,gw pikir itu cuma busa dari BH nya tebel,ternyata asli banget ukuran nya…! Terus dia bawa tangan gw menuju gundukan kenyalnya untuk gw pegang,saat gw pegang dan mengelus-elus dadanya,dia mendesah dan membuat gw tambah horny aja,”hhhssss……..ummm…..enak Son…terus remas yang kuat Son….” lalu pinggul nya digoyang-goyangin tepat di atas K****L gw yang masih terbungkus “Uuuhhh….An..toked kamu bener-bener bikin aku jadi gemes An….”.

Dan setelah itu dia buka pengait BH nya tau apa yang terjadi….???? toket 34B nya bener bulet dan ranum,ga turun kebawah,dan punting nya yang berwarna coklat,merah muda gw pelintir-pelintir,bener-bener pas banget di tangan gw,pokok nya gw puas banget megang nya. Lalu gw langsung aja menjilat punting nya yang menggoda gw,seperti anak bayi yang sedang menyusu,gw sedot dengan perlahan-lahan,gw jilat ujung punting nya yang merah jambu dengan ujung lidah gw.

Dan tangan kiri gw meremas-remas toket kirinya,sedang kan tangan kanan gw berusaha membuka kancing celana panjang nya,sampai pada akhir nya gw celentangin dia dan terlepas dari celana nya,dan gw liat dia memakai panty G_String yang sama bahan nya dengan BH nya,

lalu pada akhirnya kedua tangan gw meremas-remas bongkahan bulat pantatnya yang dari pertama kali ketemu membuat gw ingin memegang nya “Oouchhhh…..terus babe….make me high….” Lalu Ana seperti orang yang keserupan membuka kancing celana gw dan dengan liarnya dia tarik celan panjang gw dengan boxer gw,lalu gw liat sorot mata nya seakan-akan itu bukan Ana yang gw kenal,

batang K****L gw langsung dijilat nya dan disedot di dalam mulut nya hingga pipinya legok ke dalam,untung nya gw suka mencukur bulu bewok bawah,jadinya agak bersih dan ngga kotor.. ”Srruuuupppp…. sruuuuuppputttt……. slluuuupppp. …. ” terus terang gw menikmati sedotan nya,sampai akhir nya gw merasa ada sesuatu di ujung helm baja yang ingin keluar,langsung saja gw bangkit dan gantian Ana yang di bawah dan gw yang diatas,

pertama kali gw cium leher nya lalu turun ke bulatan kenyal nya hingga perut nya,dan gw g-string yang di pakai nya,dan terlihat bulu-bulu tipis yang gw yakin si Ana pasti suka mencukur bulu nyapada saat bibir gw ingin ke menghampiri bukit kemaluan nya,Ana langsung menarik gw dan berkatadengan manja

“Son..aku ga mau kamu ke situ..aku ingin langsung merasakan punya kamu..” tanpa di beri komando lagi,langsung saja helm Nazi gw mengelus M***K nya telah lama basah,saat gw masukin helm baja gw,gw agak sedikit sulit,gw pikir mungkin si Ana masih perawan,

tapi dari cara dia mengulum terong pusaka gw,seperti sudah mahir banget,lalu gw coba untuk menusuk nya pelan-pelan “Aauuhh…babe pelan-pelan sayang…Ooohh…..goyang nya pelan-pelan babe…” hingga akhir nya Slllupp…amblas ke dalam “Aaauuhhhh….babe punya kamu gede amat sih…?? Punya ku jadi sakit nih..” trus gw jawab

“Hehehe….abis nya pelumas kmu kurang banyak sih….” ternyata Ana udah ngga perawan lagi,tapi pada saat terong wasiat gw di dalam MemeKnya,bener-bener peret dan serasa di pijit-pijit seluruh batang kemaluan gw “Ooouuhhhh….An….punya kamu enak banget..!!!emmm….ahhh….” saat gw berada diatas Ana,dan dia dibawah dengan kedua kakinya berada di atas bahu gw

“Ooohh…Aaaahhhh…… Gila Kamu Son…belum pernah aku dapat barang seperti kamu ini…. Mmmpphhh…. ooOoooOohhh…. yeeeaahh… perce pat goyangan nya…. mmmpphhhhh….Sonn….. ya..ng..daleemmm…. don…nng…Aku udaaahhh…mauu…keluar nihhh……!!” Terus terang punya gw ga besar-besar amat,tapi panjang dan bisa mentok menghajar dinding rahim.

Sampai pada akhir nya tubuh Ana mengalami klimaks,di peluk nya diri gw dan tubuh nya seakan begetar,gw merasakan helm Nazi seperti di semprot cairan yang banyak tapi terasa hangat banget. Lalu gw berhenti sebentar dan Ana berkata “Kamu belum keluar babe..??” gw hanya diam dan menggelengkan kepala sambil mengatur nafas gw,

lalu kali ini gw genjot dengan perlahan tapi pasti,tapi gw rubah posisi gw yang kali ini kita berdua sama-sama dalam posisi tidur hanya Ana memunggungi gw,dan gw memasuka n helm Nazi gw dari belakang,hampir 2 jam gw masih belum orgasme,sedangkan Ana udah keluar orgasme untuk yang ke tiga kali nya,

mungkin karena pengaruh alkohol jadi gw agak bertahan lama keluar nya,semua posisi kita coba mulai dari missisioris,sampai women on the top gw coba semua,dan tubuh kita terlihat mengkilap karena keringat dan K****L gw dan M***K Ana yang beradu berbunyi kecplak…kecplak..kecplak… dengan merdu nya,sampai pada akhirnya gw merasakan orgasme gw yang pertama mau keluar,gw berkata

“Say…aku udah mau keluar nih…!!” lalu “Sabar babe…ta….tahh..aaann….ben….tar…babe..!! kita keluar bareng…” pada saat gw ingin keluar,buru-buru gw mau cabut pusaka gw,tp kaki dan tangan Ana menaha pinggul gw,sampai pada akhir nya kita berdua keluar bareng “Aaahhh………..!!!!” croooott…..croooootttttt…… air cinta gw keluar banyak seperti iklan pompa air “SEMPROTAN nya…..DAHSYAT……”

Pada saat itu benda pusaka gw di biarkan didalam lubang nikmat Ana. Dan Ana berkata “Terima kasih babe…kamu benar-benar pinter puasin aku,aku puas bercinta sama kamu..” lalu gw tanya “Kamu ga takut hamil..??” lalu “Tenang aja..aku ngga akan hamil,kmu tenang aja ya…” mendengar jawaban dia,hati gw jadi lega.

Dan akhir nya gw tertidur sambil memluk tubuh nya,tapi nggak lama kemudian,gw merasa ada sesuatu di sekitar selangkangan gw agak basah dan hangat yang gw rasakan,saat gw buka mata gw ternyata Ana sedang mengulum kemaluan gw dari tadi,pantesan gw mimpinya kaya di siram air selangkangan gw,dan Jawara gw sepertinya udah mengeras,lengkap dengan topi baja besar yang sedang menantang langit..!

Lalu Ana berdiri dan mengangkangi pinggang gw,sambil mengambil K****L gw dan mengelus-elus M***K nya dengan K****L gw,agak susah sih jawara gw masuk ke liang kenikmatan nya “Oooouuuhhh……SSsssstttt……Eemmppphhh…..” dan akhir nya sllleeebbbbpp…..

Lalu dia goyang kan pinggul nya maju-mundur hingga akhir nya gw kagetin si Ana yang sejak tadi gw pura-pura tidak tahu klo dia sedang mengulum jawara gw saat gw tidur “Aaauuuhhh….ih…nakal yaa….jadi kamu dah bangun yaaa…..” “Iya..abis nya kamu bangunin dede aku sih…” terus dengan ganas nya Ana menggoyang kan pinggul nya kadang naik turun kadang maju-mundur bahkan memutar seperti goyangan penyanyi dangdut,

pada saat itu gw bener-bener terkejut melihat Ana yang terlihat seperti perempuan yang menakutkan,sorot mata nya benar-benar tajam dan goyangan nya kali ini benar-benar beda,lebih kuat dari sebelum nya,hingga gw hampir di buat nya orgasme,dan yang lebih aneh nya lagi liang kenikmatan nya seakan menyedot batang gw dan meremas-remas KontoL gw

“Ahh…Son….punya kamu bener-bener buat aku jadi melayang….!!” sluuup…. sluuuuupp….. ssslllluuupppp….. Ana bener sudsh kerasukan setan,kali ini goyangan nya bener-bener dahsyat,di cubit nya punting gw dan dijilat nya telinga gw hingga gw merasa seperti mau terbang. “Ooohhh… An…. terus sayanggg…. goyang yang lebih kuat lagi….!!!”

Dan Akhir nya pertahanan Ana jebol juga….dia mengalami orgasme nya yang kelima kali nya “Aaaaaahhhh….Son….kamu nakal Son…….!!!” kedua paha Ana mengapit pinggul gw,dan tubuh terus mengejang dan akhir ia terjatuh ke samping kanan gw dan berkata “Terima kasih sayang…kmu bener-bener pejantan tangguh…” lalu gw cium bibir nya hingga akhir nya kita saling berpagutan.

Setelah itu gw melangkah ke kamar mandi,di dalam kamar mandi gw geleng-geleng kepala seakan ngga percaya dengan apa yang gw lihat,seorang Ana ternyata punya sisi liar,hingga akhir nya saat gw sedang mandi di dalam bath-up yang berbentuk seperti jazzuci,

Ana masuk dan memeluk tubuh gw,lalu kita kembali melakukan pergulatan yang panas,benar-benar wanita edan yang pernah gw pacarin,ngga ada waktu untuk istirahat,dan yang nama nya laki-laki,jawara nya dirangsang dikit aja udah Ssssiiiiiiiaaaappppppp…….Grrraaakkkkk…..!!!!

Dan setelah kita berdua habis mandi dan membersihkan tubuh masing-masing,akhir nya pulang juga. Setelah sampai rumah,gw menjatuh kan diri gw di kasur tercinta dan membayangkan seks liar gw dengan Ana. ENDDan dalam acara ultahnya ade gw,Ana sering banget curi curi pandang ke gw,dan singkat cerita akhirnya ade gw bilang ke gw kalo Ana kasih salam ke gw,dan gw anggap itu cuma salam biasa saja. Setelah lama ngga ketemu sampai akhirnya pada saat mau pergantian tahun baru,Ana hubungin gw melalui Hp “Hi..Son..,pa kabar??” “Baik…,tau dari siapa nih..??” “Ini aku Ana,ga apa-apa kan aku telfon kamu?? Atau ntar ada yang marah..??” trus gw jawab “Ga apa-apa,tapi tau dari mana nomor gw..??”

“Aku dapat dari ade kamu,aku yang minta no Hp kamu” “Ooo…ada apa nih An…??” kata gw membuka pembicaraan. “Begini Son..kira-kira kamu ada acara ngga malam tahun baruan??” “Ngga ada sih..emang nya ada apa??” “Ngga ada apa-apa sih,aku cuma mau ajak kamu malam tahun baruan aj..!”katanya. “Emang nya cowok loe ngga ngajak tahun baruan…?”

Sengaja gw memancing ingin tau,terus dia ketawa kecil “Haha…Aku ngga ada cowok kalee…kira-kira kamu bisa ngga ikut aku??” “Mmm…liat nanti deh,soalnya gw juga ga tau bisa keluar tahun baruan atau ngga..” “Ohh…kmu ada planning ma cewe kamu yaa??” katanya sedikit memancing gw.

“Cewe sih ada,tapi kadang-kadang teman-teman gw suka ajak gw keluar kota,tapi liat nanti ya…klo bisa ntar gw tlp loe deh..” sedikit memberi harapan sama si Ana. Dan akhir nya gw sama temen tongkrongan gw ngga bikin acara,alias temen-temen gw dah punya acara sendiri sama pasangan nya masing-masing,masa gw mau jadi kambing conge liat mereka pada pacaran,terus gw hubungin Ana,klo gw bisa ikut acara tahun baruan sama dia.

Akhir nya gw meluncur ke tempat dia dengan motor gw. Sekedar info gw adalah pembalap motor Drag Bike,semua arena sudah gw cicipin baik yang resmi atau yang liar. Lalu pada saat gw ketemuan sama dia,pas..gw tiba di tempat,gw di beri pemandangan yang WAW…si Ana menyambut kedatangan gw dengan pakaian yang seksi banget,

baju nya ketat sehingga terlihat dadanya yang ingin keluar dari balik BH nya,terus celana panjang jeans belel yang super ketat bikin gw ingin pegang pantat nya yang bulat proposional,untung nya di tempat dia itu sedang berlangsung Ba-Li (Balap Liar) jadi gw ngga terlalu fokusin banget untuk liat dia terus,awal nya gw ngga tertantang liat balapan nya,

tapi ada satu joki yang seperti agak tengil gara-gara dia menang taruhan balapan,trus gw coba ngelamar itu joki (Ngelamar istilah para biker’s adalah menantang) ternyata gayung bersambut,singkat nya gw menang dengan membawa hadiah berupa uang sebesar 1jt,dan si joki tengil itu cuma bisa diam dan ngga tengil lagi he..he..he..! Nah di saat gw abis balapan si Ana ngedeketin gw

“Son..,boncengin aku dong..aku mo ngerasain di boncengin kamu…” trus gw punya pikiran sedikit nakal,kira-kira dia berani ngga klo gw boncengin dengan ngebut..?? “Boleh,tapi motor gw ngga bisa di ajak pelan An..”kata gw. “Ngga apa-apa udah biasa aku di bawa ngebut,apa lagi pake motor” Akhir nya gw jalan berdua nih sama si Ana. Dalam perjalanan,terus terang gw agak sedikit ngga tenang,gimana mo tenang klo dadanya yg 34B itu menghimpit punggung gw,dan aroma wangi di tubuh nya itu semakin jelas menusuk hidung gw yang bikin gw jadi semakin tambah horny aj…

Terus pada akhir nya gw menuju ke kawasan pantai yang ada di daerah Jakarta Utara (Ancol sob…!) terus di tempat itu kita berdua ngelait pesta kembang api,setelah selesai melihat pesta kembang api dan ngobrol nglur ngidul,akhir nya gw di bikin terkejut sama dia

“Son,aku boleh ngga berbicara sesuatu sama kamu?” “Bicara apa An..??” tanya gw yang ngga ngerti maksudnya, “Sebetulnya..sejak pertama kali aku ketemu sama kamu,aku ada rasa suka sama kamu” lalu gw “Terus…maksud loe ??”pura-pura ngga ngerti “Yaa…maksud aku,klo aku sayang sama kamu dan aku ingin kamu jadi pacar aku..??”.

Dan di saat itu gw pura-pura jual mahal,sebetul nya gw ngga begitu tertarik sama dia,tapi karena bodi nya yang yahud…..dan ok juga klo gw sedikit matre-in. Akhir nya gw pura-pura minta waktu untuk memikirkan nya. Setelah gw di beri waktu 3 hari untuk berpikir,akhir nya gw ketemuan lagi sama si Ana,dengan membawa jawaban,singkat nya kita jadian.

Terus di hari pertama gw sama doi jadian,malam nya gw dia ajak dugem di tempat yang agak ekslusif,da semua itu Ana yang bayarin,karena gw cuma cowok pengangguran jadi semua nya tinggal dia yang bayarin. Setelah sampai jam 01.30 dini hari gw baru keluar dari tempat clubber,dan si Ana dalam keadaan sedikit mabuk,gw papah ke tempat pakiran motor,untung nya gw ngga ikut-ikutan minum,akhir nya gw ajak dia pulang,tapi pas di tengah jalan,dia ngomong sama gw

“Son..aku lupa klo hari ini aku ada janjian mau ketemuan sama temen aku,dia lagi ulang tahun..kamu temenin aku sekarang ya..??”katanya.. “Tapi kamu kan lagi dalam keadaan mabok An..masa kamu mau ketemu temen kamu dalam keadaan gini??” kata gw

“Udah ngga apa-apa..dia dah bisa kok liat aku seperti ini”kata nya dengan nafas yang berat dan ucapan nya yang sedikit berat juga. “Ya udah klo kamu mau nya begitu…” jawab gw. Akhir nya gw sampai di hotel berbintang yang menurut gw agak mewah banget,beda dengan hotel yang berbintang yang pernah gw kunjungin.

Lalu setelah gw sampai di kamar 4010 dengan diantar petugas kamar hotel,pas pada saat gw masuk,gw liat di sekeliling kamar itu sepi ngga ada orang sama sekali,ngga seperti yang gw bayangin klo ada pesta ul-tah,sampai pada akhir nya si Ana membuyarkan lamunan gw

“Son..ambil 20.000 di dompet aku dong..di dalam tas tuh…!!” terus gw ambil tas nya dan menemukan dompet yang di maksud,terus gw kasih dompetnya ke Ana,tapi dia bilang “Kamu ambil aj 20 nya kasih ke room boy nya..”. Pas gw buka dompet nya,gw agak kaget juga,isi dompet nya tebel bangettttt…..

nyaris hampir semua uang nya bergambar Bung Karno dan Bung Hatta semua,dan bisa gw tebak di dompet nya ada sekitar 2-3 jt,dalam hati gw bertanya,buat apa dia bawa duit sebanyak itu..?? terus gw buka pembicaraan dengan Ana “An..mana temen kmu yang ul-tah?? Kok sepi-sepi aj…pada kemana mereka..???” tanya gw “Bentar lagi mereka dateng nya…sekarang kamu kesini dong..peluk aku..” kata nya.

Terus gw melangkah ke tempat dia yang sedang tidur-tiduran,di tempat tidur itu kita ciuman,sampai pada akhir nya dia memegang barang wasiat gw yang sejak tadi tegang gara-gara dadanya yang dari tadi mo tumpah dari baju nya,terus dia bilang ke gw dengan manja

“Ih….ade kecil kamu kok tegang sih….?? Ngga kasian tuh sesak di dalam terus…?? “ terus gw cuma bisa diam aja,sampai pada akhir nya dia duduk di tengah pinggang gw dan melepas kan baju ketat yang di pakai nya,dan…Wow..bisa kebayang dong…payudara 34B montok nya sekarang,udah ada di depan mata gw,sangat pas banget dengan BH nya yang berwarna hitam dari bahan satin tanpa busa.

Bener-bener alami banget toked nya,gw pikir itu cuma busa dari BH nya tebel,ternyata asli banget ukuran nya…! Terus dia bawa tangan gw menuju gundukan kenyalnya untuk gw pegang,saat gw pegang dan mengelus-elus dadanya,dia mendesah dan membuat gw tambah horny aja,”hhhssss……..ummm…..enak Son…terus remas yang kuat Son….” lalu pinggul nya digoyang-goyangin tepat di atas K****L gw yang masih terbungkus “Uuuhhh….An..toked kamu bener-bener bikin aku jadi gemes An….”.

Dan setelah itu dia buka pengait BH nya tau apa yang terjadi….???? toket 34B nya bener bulet dan ranum,ga turun kebawah,dan punting nya yang berwarna coklat,merah muda gw pelintir-pelintir,bener-bener pas banget di tangan gw,pokok nya gw puas banget megang nya. Lalu gw langsung aja menjilat punting nya yang menggoda gw,seperti anak bayi yang sedang menyusu,gw sedot dengan perlahan-lahan,gw jilat ujung punting nya yang merah jambu dengan ujung lidah gw.

Dan tangan kiri gw meremas-remas toket kirinya,sedang kan tangan kanan gw berusaha membuka kancing celana panjang nya,sampai pada akhir nya gw celentangin dia dan terlepas dari celana nya,dan gw liat dia memakai panty G_String yang sama bahan nya dengan BH nya,

lalu pada akhirnya kedua tangan gw meremas-remas bongkahan bulat pantatnya yang dari pertama kali ketemu membuat gw ingin memegang nya “Oouchhhh…..terus babe….make me high….” Lalu Ana seperti orang yang keserupan membuka kancing celana gw dan dengan liarnya dia tarik celan panjang gw dengan boxer gw,lalu gw liat sorot mata nya seakan-akan itu bukan Ana yang gw kenal,

batang K****L gw langsung dijilat nya dan disedot di dalam mulut nya hingga pipinya legok ke dalam,untung nya gw suka mencukur bulu bewok bawah,jadinya agak bersih dan ngga kotor.. ”Srruuuupppp…. sruuuuuppputttt……. slluuuupppp. …. ” terus terang gw menikmati sedotan nya,sampai akhir nya gw merasa ada sesuatu di ujung helm baja yang ingin keluar,langsung saja gw bangkit dan gantian Ana yang di bawah dan gw yang diatas,

pertama kali gw cium leher nya lalu turun ke bulatan kenyal nya hingga perut nya,dan gw g-string yang di pakai nya,dan terlihat bulu-bulu tipis yang gw yakin si Ana pasti suka mencukur bulu nyapada saat bibir gw ingin ke menghampiri bukit kemaluan nya,Ana langsung menarik gw dan berkatadengan manja

“Son..aku ga mau kamu ke situ..aku ingin langsung merasakan punya kamu..” tanpa di beri komando lagi,langsung saja helm Nazi gw mengelus M***K nya telah lama basah,saat gw masukin helm baja gw,gw agak sedikit sulit,gw pikir mungkin si Ana masih perawan,

tapi dari cara dia mengulum terong pusaka gw,seperti sudah mahir banget,lalu gw coba untuk menusuk nya pelan-pelan “Aauuhh…babe pelan-pelan sayang…Ooohh…..goyang nya pelan-pelan babe…” hingga akhir nya Slllupp…amblas ke dalam “Aaauuhhhh….babe punya kamu gede amat sih…?? Punya ku jadi sakit nih..” trus gw jawab

“Hehehe….abis nya pelumas kmu kurang banyak sih….” ternyata Ana udah ngga perawan lagi,tapi pada saat terong wasiat gw di dalam MemeKnya,bener-bener peret dan serasa di pijit-pijit seluruh batang kemaluan gw “Ooouuhhhh….An….punya kamu enak banget..!!!emmm….ahhh….” saat gw berada diatas Ana,dan dia dibawah dengan kedua kakinya berada di atas bahu gw

“Ooohh…Aaaahhhh…… Gila Kamu Son…belum pernah aku dapat barang seperti kamu ini…. Mmmpphhh…. ooOoooOohhh…. yeeeaahh… perce pat goyangan nya…. mmmpphhhhh….Sonn….. ya..ng..daleemmm…. don…nng…Aku udaaahhh…mauu…keluar nihhh……!!” Terus terang punya gw ga besar-besar amat,tapi panjang dan bisa mentok menghajar dinding rahim.

Sampai pada akhir nya tubuh Ana mengalami klimaks,di peluk nya diri gw dan tubuh nya seakan begetar,gw merasakan helm Nazi seperti di semprot cairan yang banyak tapi terasa hangat banget. Lalu gw berhenti sebentar dan Ana berkata “Kamu belum keluar babe..??” gw hanya diam dan menggelengkan kepala sambil mengatur nafas gw,

lalu kali ini gw genjot dengan perlahan tapi pasti,tapi gw rubah posisi gw yang kali ini kita berdua sama-sama dalam posisi tidur hanya Ana memunggungi gw,dan gw memasuka n helm Nazi gw dari belakang,hampir 2 jam gw masih belum orgasme,sedangkan Ana udah keluar orgasme untuk yang ke tiga kali nya,

mungkin karena pengaruh alkohol jadi gw agak bertahan lama keluar nya,semua posisi kita coba mulai dari missisioris,sampai women on the top gw coba semua,dan tubuh kita terlihat mengkilap karena keringat dan K****L gw dan M***K Ana yang beradu berbunyi kecplak…kecplak..kecplak… dengan merdu nya,sampai pada akhirnya gw merasakan orgasme gw yang pertama mau keluar,gw berkata

“Say…aku udah mau keluar nih…!!” lalu “Sabar babe…ta….tahh..aaann….ben….tar…babe..!! kita keluar bareng…” pada saat gw ingin keluar,buru-buru gw mau cabut pusaka gw,tp kaki dan tangan Ana menaha pinggul gw,sampai pada akhir nya kita berdua keluar bareng “Aaahhh………..!!!!” croooott…..croooootttttt…… air cinta gw keluar banyak seperti iklan pompa air “SEMPROTAN nya…..DAHSYAT……”

Pada saat itu benda pusaka gw di biarkan didalam lubang nikmat Ana. Dan Ana berkata “Terima kasih babe…kamu benar-benar pinter puasin aku,aku puas bercinta sama kamu..” lalu gw tanya “Kamu ga takut hamil..??” lalu “Tenang aja..aku ngga akan hamil,kmu tenang aja ya…” mendengar jawaban dia,hati gw jadi lega.

Dan akhir nya gw tertidur sambil memluk tubuh nya,tapi nggak lama kemudian,gw merasa ada sesuatu di sekitar selangkangan gw agak basah dan hangat yang gw rasakan,saat gw buka mata gw ternyata Ana sedang mengulum kemaluan gw dari tadi,pantesan gw mimpinya kaya di siram air selangkangan gw,dan Jawara gw sepertinya udah mengeras,lengkap dengan topi baja besar yang sedang menantang langit..!

Lalu Ana berdiri dan mengangkangi pinggang gw,sambil mengambil K****L gw dan mengelus-elus M***K nya dengan K****L gw,agak susah sih jawara gw masuk ke liang kenikmatan nya “Oooouuuhhh……SSsssstttt……Eemmppphhh…..” dan akhir nya sllleeebbbbpp…..

Lalu dia goyang kan pinggul nya maju-mundur hingga akhir nya gw kagetin si Ana yang sejak tadi gw pura-pura tidak tahu klo dia sedang mengulum jawara gw saat gw tidur “Aaauuuhhh….ih…nakal yaa….jadi kamu dah bangun yaaa…..” “Iya..abis nya kamu bangunin dede aku sih…” terus dengan ganas nya Ana menggoyang kan pinggul nya kadang naik turun kadang maju-mundur bahkan memutar seperti goyangan penyanyi dangdut,

pada saat itu gw bener-bener terkejut melihat Ana yang terlihat seperti perempuan yang menakutkan,sorot mata nya benar-benar tajam dan goyangan nya kali ini benar-benar beda,lebih kuat dari sebelum nya,hingga gw hampir di buat nya orgasme,dan yang lebih aneh nya lagi liang kenikmatan nya seakan menyedot batang gw dan meremas-remas KontoL gw

“Ahh…Son….punya kamu bener-bener buat aku jadi melayang….!!” sluuup…. sluuuuupp….. ssslllluuupppp….. Ana bener sudsh kerasukan setan,kali ini goyangan nya bener-bener dahsyat,di cubit nya punting gw dan dijilat nya telinga gw hingga gw merasa seperti mau terbang. “Ooohhh… An…. terus sayanggg…. goyang yang lebih kuat lagi….!!!”

Dan Akhir nya pertahanan Ana jebol juga….dia mengalami orgasme nya yang kelima kali nya “Aaaaaahhhh….Son….kamu nakal Son…….!!!” kedua paha Ana mengapit pinggul gw,dan tubuh terus mengejang dan akhir ia terjatuh ke samping kanan gw dan berkata “Terima kasih sayang…kmu bener-bener pejantan tangguh…” lalu gw cium bibir nya hingga akhir nya kita saling berpagutan.

Setelah itu gw melangkah ke kamar mandi,di dalam kamar mandi gw geleng-geleng kepala seakan ngga percaya dengan apa yang gw lihat,seorang Ana ternyata punya sisi liar,hingga akhir nya saat gw sedang mandi di dalam bath-up yang berbentuk seperti jazzuci,

Ana masuk dan memeluk tubuh gw,lalu kita kembali melakukan pergulatan yang panas,benar-benar wanita edan yang pernah gw pacarin,ngga ada waktu untuk istirahat,dan yang nama nya laki-laki,jawara nya dirangsang dikit aja udah Ssssiiiiiiiaaaappppppp…….Grrraaakkkkk…..!!!!

Dan setelah kita berdua habis mandi dan membersihkan tubuh masing-masing,akhir nya pulang juga. Setelah sampai rumah,gw menjatuh kan diri gw di kasur tercinta dan membayangkan seks liar gw dengan Ana.

END

Related Posts: