Anakku Yang Penuh Gairah

Perkenalkan namaku ibu Heni disini aku akan menceritakan kisah piluku yang diperkosa oleh anak kandungku sendiri, diusiaku yang sekarang 49 tahun, kami sekeluarga tinggal di bandung, aku memounyai 3 anak yang mana 1 laki laki dan 2 perempuan.



Anak yang pertama bernama Ervan, kedua Wina, Ketiga Dewi, pada tahun 1994 aku dan suamiku bercerai dengan ketiga tiganya ikut bersamaku, beruntunglah aku bisa menghidupi dengan penghasilanku sebagai PNS, orang tuaku juga meninggalkan warisan yang cukup besar jadi masih ada tabungan.



Sampai akhirnya anakku yang kedua Wina, selang beberapa bulan anakku yang pertama..Ervan diterima bekerja diyang cukup ternama di kota Bandung, setelah beberapa bulan dia menganggur setamat kuliahnya.



Pada tahun 2004, anakku yang bungsu..Dewi menikah, sejak sa’at itu aku tinggal hanya berdua dengan anakku yang pertama Ervan, Aku sering menggonjak Ervan “Er..lihat adikmu semua sudah menikah.kapan kamu nikah ???”Ervin selalu cuek saja, malahan kelihatannya dia seperti belum pernah punya pacar dia anaknya agak pendiam dan tertutup.



Akhirnya terjadilah suatu kejadian yang tak akan pernah aku lupakan dan tak terbesit sedikitpun dalam pikiranku, hal itu akan terjadi menimpaku Kejadian itu sekitar awal tahun 2005.



Suatu malam, malam minggu, aku seperti biasanya sekitar jam 9 malam pergi beranjak menuju pembaringan untuk tidur setelah aku tertidur tiba-tiba aku terbangun, karena merasa ada yang menindih di punggungku, waktu itu posisi tidurku tengkurapaku segera menoleh ke arah wajah yang dekat dengan pipiku, nafasnya yang ngos-ngosan terasa di pipiku Astaga ternyata dia anakku.



Ervan, tetapi sa’at itu aku masih belum pulih betul dari rasa kantuk, selang beberapa detik aku baru benar-benar sadar dan hilang sudah rasa kantukku. Aku Kaget, Aku hanya memakai CD dan BH saja.



Ervan sedang menggenjot-genjot pantatnya naik-turun perlahan-lahan dan keadaannya telanjang bulat, terasa sekali di belahan pantatku penisnya yang hangat sedang menggesek-geseklantas dengan refleks aku segera membalikkan badan dan memakinyasumpah serapah keluar dari mulutku.dia diam saja dan tidak perduli malahan dia semakin beringas.. tenaganya seperti ada yang membantunya kuat sekali.Akhirnya aku sampai menangis diiringi omelan-omelan kasar .. tetapi dia ”Ervin” Anakku tidak perduli dan sepertinya tidak mempunyai rasa iba.



Akhirnya Aku berhasil dia telanjangi dan posisiku sa’at itu terlentang sambil ditindih dia.anehnya dia tidak segera memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, penisnya terhimpit oleh bagian bawah perutnya dan bagian bawah perutku atau bukit vaginaku.

Sambil dia menggenjot-genjotkan pantatnya perlahan-lahan naik turun serta payudaraku disosor mulutnya dan diremas-remas oleh kedua tangannya.lama kelamaan aku berhenti dari tangisanku dan mau tidak mau / suka tidak suka aku mulai terangsang juga dan merasa enak (wanita manapun mungkin akan merasakan hal yang sama denganku, apalagi aku sudah lama tidak merasakan bersetubuh) .

Setelah aku terdiam dan nafasku mulai ngos-ngosan serta dadaku naik turun agak cepat, “Ervin”.. anakku seperti sudah faham.. lalu dia memasukkan jari tengahnya ke lobang vaginaku sambil dikocok-kocok keluar masuk..dinding dalam vaginaku sudah licin karena cairan vaginaku sudah keluar akibat rangsangan yang dilakukan oleh Ervan.



Setelah beberapa menit kemudian.. Ervan mulai menghentikan kocokan jari tengahnya dan dia mulai memasukkan penisnya sa’at itu aku menutup mata rapat-rapat dan merasakan masuknya penis Ervan perlahan tapi pasti.



Akhirnya seluruh batang penis Ervan tertelan vaginakuaku kaget juga, penis Ervan besar dan panjang, terasa sekali mengganjal hangat di dalam rahimkuapalagi dia mulai menggerakan penisnya keluar masuk perlahan-lahan seperti dihayati dan genjotannya terasa lembut,. sambil dia memeluk erat tubuhku nafasnya terasa hangat dan ngos-ngosan di leherku.



Entah berapa lama Ervan menyetubuhiku yang kurasakan sa’at itu benar-benar dibuai oleh kenikmatan dan dalam pikiranku, aku bayangkan saja .aku sedang digenjot oleh pemain sinetron idolaku tiba-tiba aku tak tahan lagi.



Sepertinya seluruh tubuhku akan meletus terutama bagian-bagian vital tubuhkupayudaraku rasanya ingin didekap terus oleh hangatnya dada yang memelukkuvagina bagian dalamku rasanya akan mengeluarkan sesuatu dan tanpa sadar aku pun langsung menjerit tetapi jeritanku agak aku tahan karena takut terdengar oleh tetangga.



Hampir bersamaan dengan puncak kenikmatan yang aku rasakan aku dibuat kaget karena di dalam rahimku penis Ervan yang mengganjal dan terasa agak panas, mengeluarkan cairan yang rasanya juga agak panas (nikmatnya tidak bisa dibayangkan) semprotan air mani Ervan terasa menembak di dalam rahimku dan keluarnya banyak sekali (rasanya seperti di stroom) lantas dia menekan kuat-kuat pantatnya dan dengan refleks pula aku ikut membantunya dengan memegang pantatnya sambil kucengkram kuat dan ditekan kearahku akupun menjerit untuk kedua kalinya bersamaan dengan erangan Ervan.



Malam itu aku digenjot “Ervin”, anakku.. sampai 3 kali dan pagi harinya badanku serasa lemas..tetapi perasaanku terasa sangat bahagia, sepertinya seluruh beban/problemku serasa sirna.



Selama dua hari setelah kejadian itu, kami tidak saling tegur sapa dan pada malam harinya, Ervan kembali masuk ke kamarku Aku diam saja (seperti gedebong pisang).



Tubuhku digumuli Ervan payudaraku diremas-remas dan dijilatinya vaginaku dijilati.. dan malam itu aku disetubuhinya 2 kali,.. keesokan harinya aku mulai membuka komunikasi dengan Ervan.. diawali dengan pembicaraan bahwa “kejadian ini jangan sampai bocor ke orang lain.. cukup menjadi rahasia kita berdua” .

Selanjutnya keadaan seperti semula tetapi Ervan berubah menjadi manja dan dia tidak pendiam lagi, malahan sangat terbuka Akupun semakin sayang kepadanya.



Seminggu 2 kali kami bersetubuh, layaknya seperti suami istri, akupun tidak seperti gedebong pisang lagi, kami sering nonton DVD XXX dan mempraktekkan gaya-gaya yang ada di film itu.



2 Tahun lamanya kami berhubungan intim (INCEST) Lantas kami sepakat untuk tidak melakukannya lagi, 3 bulan setelah itu Ervan menikah, tetapi dia tidak mau pisah denganku padahal dia sudah punya cukup tabungan untuk membeli rumah dan kekurangannya sedikit aku sanggup menanggungnya.



Ervan dan istrinya tinggal bersama di rumahku Kami hidup bahagia, apalagi setelah kehadiran cucuku dari Ervan bertambahlah cucuku menjadi 5 orang (dari Wina dan Dewi).

Related Posts: