Bursa Cerita Dewasa - Awal Cerita Saat Cuaca pada siang hari itu terasa panas sekali di kota X, aku yang bekerja sebagai pegawai departemen pemerintah yang menagani dalam bidang kontruksi bangunan dan tata kota pada hari itu terasa lelah sekali.
Karena kebetulan kerjaku banyak dilapangan, karena cuaca yang panas aku-puj memutuskan untuk pulang ke kostku.
Walalupun sebenarnya saat itu aku belum menyelesaikan pekerjaanku, untuk meninjau beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh sub kontraktor yang terpilih oleh kantorku. Sesampainya di kost, akupun segera memarkir motor inventaris dari kantorku diteras depan kostku. Siang itu benar-benar panas sekali, terasa haus dan perut melilit karena lapar.
Karena saat itu kemejaku basah oleh keringat, maka aku-pun segera berganti kaos sekaligus ganti celana pendek. Selesai itu aku-pun segera menuju warteg langgananku yang letaknya berada di seberang jalan depan kostku.
Karena saat itu kemejaku basah oleh keringat, maka aku-pun segera berganti kaos sekaligus ganti celana pendek. Selesai itu aku-pun segera menuju warteg langgananku yang letaknya berada di seberang jalan depan kostku.
Sesampainya disana aku-pun segera memesan makan dan minum kepada mbak Atun pemilik warteg tersebut. - Cewek Bispak Sange -
Namun saat itu tiba-tiba mataku terpanah dengan seorang gadis pelayan warteg yang nampaknya baru hari ini bekerja di warteg mbak Atun . Saat itu kuperhatikan dia secara seksama, ternyata setelah aku perhatikan lumayan juga pegawai warteg baru itu. Kulitnya putih, wajahnya ayu, body sintal, payudara kenyal dan pantatnya semok semok sekali.
Pegawai Mbak Atun yang baru itu kuperhatikan tangan dan kakinya ditumbuhi oleh bulu halus, biasanya jika gadis berbulu itu mempunyai nafsu besar. Karena saat itu aku penasaran, maka aku-pun bertanya kepada mbak Atun ,
“ Wah ada pegawai baru yah mbak, makin banyak aja mbak pegawainya, hhe… ” ucapku berbasa-basi.
Namun saat itu tiba-tiba mataku terpanah dengan seorang gadis pelayan warteg yang nampaknya baru hari ini bekerja di warteg mbak Atun . Saat itu kuperhatikan dia secara seksama, ternyata setelah aku perhatikan lumayan juga pegawai warteg baru itu. Kulitnya putih, wajahnya ayu, body sintal, payudara kenyal dan pantatnya semok semok sekali.
Pegawai Mbak Atun yang baru itu kuperhatikan tangan dan kakinya ditumbuhi oleh bulu halus, biasanya jika gadis berbulu itu mempunyai nafsu besar. Karena saat itu aku penasaran, maka aku-pun bertanya kepada mbak Atun ,
“ Wah ada pegawai baru yah mbak, makin banyak aja mbak pegawainya, hhe… ” ucapku berbasa-basi.
“ Iya nih Mas baru, kebetulan dia juga sepupu Mbak Mas, dia baru dating semalam dari Tegal, ” ucap mbak Atun menjelaskan panjang lebar.
“ Oh begitu yah Mbak, emang nama sepupunya siapa Mbak?, ” tanyaku sembari terus memandangi sepupu mbak Atun yang bohay itu.
“ Ida Mas namanya, ini mas pesanan mas, ” jawabnya singkat sembari memberikan pesananku.
Memang terlihat benar-benar Ida nih gadis, nampaknya belum pernah terjamah tangan lelaki nih cewek, ucapku dalam hati. Sembari menikmati makan siang, fikiranku berfantasi tentang keindahan tubuh Ida , fikiranku tiba-tiba saja mendadak mesum, aku berkhayal seumpama sajaaku bisa ML sama Ida , beuh…pasti nikmat sekali pastinya.
Ditengah khayalan mesumku tiba-tiba saja Ida datang menghampiriku,
“ Mas mau pesan minum apa mas?, ” tanya Ida membuyarkan kayalan mesumku.
“ A.. anu mbak, Es Teh saja mbak, ” jawabku agak gagap karena sedikit kaget.
Saat itu dari pertemuanku dengan Ida di warteg, singkat cerita aku-pun bisa dekat dengan Ida karena bantuan mbak Atun . Hal itu membuatku ingin selalu cepat-cepat pulang kerja dan ingin segera bertemu Ida . Hari-demi hari kami-pun semakin dekat. Setelah kira-kira 1 minggu kami saling kenal, pada malam itu aku dating kewarteg bermaksud untuk menembaknya,
“ Malem Ida , udah mau tutup yah?, ” tanyaku basa-basi membuka pembicaraan.
“ Iya Nih mas soalnya udah habis semua makananya, hhe… emang kenapa Mas mau makan yah ?, ” ucap Ida .
“ Nggak kog, Mas kesini pingi ketemu Ida aja kog, hhe… Oh iya Mbak Atun habis ini boleh nggak Mbak aku ngobrol sebentar sama Ida , ” jawabku kepada Ida sekaligus meminta ijin kepada Mbak Atun agar aku bisa ngobrol dengan Ida .
Saat itu Ida hanya tersenyum, dan Mbak Atun menjawab,
“ Oh boleh saja kog mas Rahma, sekrang juga boleh kog, yasudah sana Ida ngobrol sama Mas rahma, kayaknya da yang penting tuh, ” ucap mbak Atun kepdaku kemudian dia menyuruh Ida agar mengobrol denganku.
Nampaknya saat itu mbak Atun sudah mengerti denagn maksudku, sungguh pengertian sekali mbak Atun ini, mungkin karena aku langgananya kali yah, hhe. Kemudian aku-pun mengajak Ida kedepan warteg untuk berbincang 4 mata denganku. Saat itu kami duduk di kursi kayu panjang didepan warteg,
“ Eummm, gimana kabarnya kamu Ida , sehatkan ??? kataku membuka pembocaraan.
“ ya beginilah Mas, Ida sehta selalu, hhe…, ” jawab Ida .
“ Oh iya Ida Mas mau ngomong penting nih sama kamu, ngomong-ngomong kamu udah punya pacar belum sih, ” tanyaku to the poin.
“ Belum Mas, emang kenapa sih mas Tanya seperti itu, ” tanya balik Ida kepadaku.
“ Masa iya sih kamu nggk punya pacar, jangan-jangn kamu udah punya pacar lagi dikampung kamu,
” ucapku memastikan.
“ Sumpah deh Mas Ida udah nggak punya pacar. Memang sih dulu Ida pernah punya pacar, tapi baru jadian 1 minggu Ida minta putus, hhe…” ucapnya menjelaskan kepadaku.
“ Wah kamu sadis banget Ida , baru 1 minggu jadian masak udah minta putus, ” ucapku kaget.
“ Yah mau gimana lagi Mas, masak baru 1 minggu jadian dia udah selingkuh dan berlaku nggk sopan gitu sama aku, akukan kesal jadinya mas, huhhh…, ” ucap Ida kesal ketika menceritakan tentang mantan pacarnya.
Belum sempat aku menjawab diab sudah menyambung perkataanya lagi,
“ Udah gitu dia suka minum alcohol Mas, Kalau udah mabok suka remas-remas buah dada aku, maksa lagi dalam keadaan mabuk, bener-bener keterlaluan deh pokonya Mas,
” Ucapnya panjang lebar mengungkapkan kekesalanya.
“ Udah gitu dia suka minum alcohol Mas, Kalau udah mabok suka remas-remas buah dada aku, maksa lagi dalam keadaan mabuk, bener-bener keterlaluan deh pokonya Mas,
” Ucapnya panjang lebar mengungkapkan kekesalanya.
Wah ini cewek udah kepancing nih sampai-sampai semua perbuatan mantanpacarnya yang tidak senonoh diceritakan padaku. Lalu,
“ Wah kalau gitu bener kamu Ida , cowok bangsat itu namanya, Oh iya Ida misalnya ada cowo yang baru kenal sama kamu, terus dia suka banget sama kamu, kira-kira kamu mau terima dia nggak ?, ” ucapku mulai menjurus.
“ Ah mas ini, ada-ada aja, emangnya cowok di kota besar seperti ini yang mau babau warteg kaya aku mas ?, ” tanyanya.
“ Kamu tuh jangan gitu Ida , kamu ini cantik loh namanya orang kalau udah jath cinta tuh nggak memandang status maupun profesi Ida , ” ucapku sedikit menggombal.
“ Iya sih Mas, tapi siapa juga yang suka sama aku mas ?, ” tanayanya.
“ Masak kamu nggak tahu Sih ??? yang suka sama kamu aku Ida , serius Ida …, ” ucapku dengan tegasnya.
“ Ah si Mas bercanda deh, Mas kan PNS udah giru ganteng lagi, mana mungkin Mas suka sama aku,
paling juga misalnya suka juga cuma sesaat sama aku, dan palingan aku juga Cuma buwat mainan mas aja, ” jawabnya panjang lebar.
Lagi-lagi dia menyambung perkataannya lagi,
“ Aku belum siap Mas buwat pacaran lagi, aku trauma kalau aku nanti sakit hati lagi, maaf ya mas sebelumnya, ” ucapnya menolak tembakanku.
Seketika itu aku diam karena ditolaknya. Setelah itu aku-pun berpamitan pulang kepada Ida dan Mbak Atun . Malam itu aku merenungi kegagalanku, namun setelah aku befikir lag, aku memutuskan untuk tetap mengejar Ida lagi. Dengan bantuan Mbak Atun , aku mengutarakan perasaan hatiku kepada sepupunya itu, Mbak Atun -pun akhirnya sepakat untuk membantuku.
Mbak Atun saat itu berkata padaku, memang Ida sudah pantas untuk menikah dan apabila dia bisa sampai menikah dengan Ida maka derajat keluarga Ida akan ternagkat. Yah namanya dikampung jika mempunyai menantu PNS maka akan dihormati, kata Mbak Atun .
Mbak Atun -pun membatu aku semaksimal mungkin untuk terus merayu Ida agar dia mau menerimaku.
Singkat cerita setelah 1 bulan mendekati Ida , tepatnya tanggal 17 Agustus di halaman kantor kecamatan ada acara dangdut kampong yang diadakan oleh pihak kecamatan. Sembari menikmati musik dangdut kampong didepan panggung, pada malam itu aku mencoba menyatakan lagi cintaku pada Ida ,
“ Ida , mala ini aku akan menguutarakan isi hatiku lagi kepadamu,
Mas sungguh cinta dan tidak ada niat sedikit-pun untuk menyakiti ataupun mempermainkan Ida , Jika mala mini Mas masih kamu tolak, Mas lebih baik buta daripada kelak melihat Ida bersanding dengan orang lain,
Mas sungguh cinta dan tidak ada niat sedikit-pun untuk menyakiti ataupun mempermainkan Ida , Jika mala mini Mas masih kamu tolak, Mas lebih baik buta daripada kelak melihat Ida bersanding dengan orang lain,
” ucap gombalan mautku mulai aku kerahkan.
“ Ya ampun Mas, kamu sampai segitunya, iya Mas aku mau jadi pacar kamu, aku udah tahu semua perasaan mas jika benar-benar Mas Serius sama aku dari Bulek Atun , tapi aku punya syarat untuk Mas, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca karena dia terharu dengan kata-kataku.
Yesssssss… Akhirnya aku diterima, lalu,
“ Syarat apa Ida ,” tanyaku penasaran.
“ Sederhana kog Mas syaratnya, jangan sekali-kali Mas selingkuh dari aku, simplekan ??? ” ucap Ida .
“ Siap… Aku akan selalu setia sama kamu Ida , jadi ini kita jadain ya Ida , makasih ya Ida udah terima aku…, ” ucapku girang karena Ida terima aku emnjadi pacarnya.
Begitu girangku aku sat itu, aku-pun secara reflek tanagnku memeluk Ida dari samping lalu aku mencium rambutnya, dan Ida juga secara reflek melingkarkan tangannya dipinggangku.
Sempurnalah hasil perjuanganku, kini kami-pun menjadi sepasang kekasih. Semenjak aku berpacaran dengan Ida , Mbak Atun -pun memperlakuan aku dan Ida secara special.
Semenjak itu Mbak Atun sering meminta Ida meninggalkan pekerjaannya jika aku sudah pulang dari kantor, dan Ida pun keudian menghampiriku untuk cium tangan layaknya seorang istri kepada sang suami. Sampai pada suatu Sore, ketika aku pulang kantor, mbak Atun -pun tiba-tiba menghampiri aku dikamar kostku,
“ Sore Mas Rahma, Maaf nih sebelumnya mas, Mbak mau menggagu waktunya sebentar, Mbak mau minta tolong nih Mas boleh nggak Mas ??, ” ucap mbak Atun .
“ Sore Mas Rahma, Maaf nih sebelumnya mas, Mbak mau menggagu waktunya sebentar, Mbak mau minta tolong nih Mas boleh nggak Mas ??, ” ucap mbak Atun .
“ Wah tentu boleh dong calon tanteku, memangnya Mbak mau minta tolong apa ?? ” ucapku mengombal.
“ Begini nih Mas rahma, saudara Mbak kan ada yang mau punya hajatan, mungkin Mbak dan suami Mbak akan beberapa hari menginap di bekasi, Mbak minta tolong titip dan awasi Ida dan pegawai mbak lainya bisa nggak Mas, Mbak khawatir soalnya mereka cewek semua, takutnya nanti kalau ada orang macem-macem sama mereka, ” ucap Mbak Atun panjang lebar.
“ Siap calon tanteku, jangankan beberapa hari, 1 tahun-pun aku juga siap, ” jawabku ssembari tersenyum.
“ Haha kamu bisa aja deh Mas, kan ada Ida sang pujaan hati, hhe.. yaudah terima aksih ya Mas rahma sebelumnya, kalau gitu Mbak pamit sekalian soalnya habis magrib Mbak berangkat, ” Ucap mbak Atun kemudian dia Pergi.
Singkat cerita Mbak Atun dan suaminya-pun sudah berangkat ke bekasi. Pada Malam itu Warteg-pun tutup lebih awal, sehingga malam itu aku punya banyak waktu berbincang dengan Ida ,
“ Mas, kita kekost mas aj yuk, disini nggak enak bueat ngonrol, berisik banget soalnya, ” Ucap Ida .
“ Oke deh Ida , tapi aku buwatin coffemix dulu yah!, ” pintaku lalu bergegas berjalan menuju kostan.
Tidak lama Ida -pun menyusul dengan membawa segelas coffemix kesukaanku. Malam itu Ida terlihat sexy dan bohay sekali dengan kaos ketat hitam dan celana legging berwarna hitam juga. Sungguh terlihat kontras sekaliu dengan kulit putihnya itu, dengan pakain ketatnya itu pantat dan payudara Ida terlihat padat sekali. Melihat hal itu otak mesumku-pun mulai kambuh.
Kini kami berada dalam kamar kost hanya berdua, kebetulan malam itu malam minggu, penghuni kost yang rata-rata masih single tidak ada dikosan. Melihat susanan yang mendukung itu, otak mesumku semain menjadi-jadi saja. Kemudian aku-pun mencari alasan agar aku bisa menutup pintu kamarku,
“ Ida , pintunya aku tutup yah, dingin banget rasanya kena angina malam, kayaknya aku lagi nggk enak badan deh ?, ” ucapku mencari alasan.
“ Wah kasihan banget sih kamu Mas, iya Mas tutup aja, apa mau Ida kerokin Mas barang kali aja Mas Masuk angin, ” ucapnya tanpa rasa curiga sedikitpun.
“ Ah nggk usah Ida aku nggk suka kerokan Kog, cukup pintunya ditutup aja aku udah nggkkedinginan, ” ucapku mendramatisir keadaan.
“ Oh yaudah kalau gitu Mas, Oh ya Mas TV-nya aku nyalain ya Mas, ” ucapnya.
“ Yaudah nyalain aj Ida , ” ucapku singkat.
Kemudian Ida -pun b menyalakan TV, saaat itu kami-pun duduk dikasur lesehanku dan menonton TV. Sedang asik-asiknya nonton TV, tiba-tiba saja Ida merebahkan kepalanya pahaku. Kini posisi Ida rebahan dipaha kiriku, saat itu aku masih duduk dengan posisi bersila dengan menyenderkan tubuhku ketembok. Wah lampu hijau nih, ucapku dalam hati.
Tidak mau melewatkan kesempatan itu, aku-pun mulai membelai dan menghusap rambut panjang terkadang aku husap bahunya dan lenganya. Saat itu Ida nampak menikmati sekali. Lalu aku memberanikan diri untuk meraih Ida dan kukecup lembut bibirnya. Saat itu Ida sedikit terkejut ketika aku mengecuo bibirnya.
Aku yang mengira dia akan marah tidak kusangkan dia malah sebaliknya, dia-pun membalas kecupanku degan penih perasaan sayang. Bahkan saat itu diapun memposisikan duduknya didepanku dan wajahnya dihadapkan kepadaku.Melihat itu aku-pun kembali mengecup bibir Ida , saat itu bibir kamipun saling berpangutan.
Beberapa saat kami beciuman, aku-pun mulai memberanikan diri untuk meraba buah dada-nya. Namun ketika aku mulai menyentuh tanganku ditepis oleh Ida .Saat itu aku tidak putus asa, aku mencoba merangsang dengan menciumi secafra berpindah-pindah bagian leher dan telinganya.Ternyata rangsanganku berhasil, Ida nampak sangat terangsang saat itu.
Mulai kudengar lenguhan-lenguhan kecil dari multnya,
“ Mas… Oughhhh… Sssssss…. Eummm…, ” desah Ida perlahan.
Melihat Ida yang sudah seperti itu, akupun kembali meraba dan meremas buah dada-nya, saat itu tanagku sudah tidak ditepisnyalagi. Aku remas buah dada Ida dengan lembut yang masih terbungkus baju dan Bra-nya. Desahannya semakin sering saja, dan diapun meraih kepalaku kemudian kami berciuman lembali. Ida nampak bringas sekali ketika bibir kami berpangutan.
Malam itu aku yakin sekali jika aku bisa ML dengan Ida , ternyata memang benar kata orang-orang, wanita yang mempunyai bulu pada tubuhnya pasti mempunyai nafsu yang besar. Semakin beranilah aku kini, tangan kiriku kini mencoba melepas kancing Bra Ida dengan cara tanganku menyusup dari belakang bajunya. Tidak kusangka Ida membiarkan tanganku itu.
Kini terlepaslah kancing Bra Ida , kemudian tangan kananku-pun meraih begitu saja buah dada Ida karena Bra-nya sudah longgar. Kenyal dan padat sekali buah dada Ida , telapak tangaku yang terbilang besar dipenuhi oleh buah dada Ida . Sembari terus meremas payudara Ida , aku-pun kembali menciumi telinga dan leher Ida , alhasil dia semakin terangsang saja,
“ Eughhhhhhhh… Mas… Geli Mas… Sssssssssss… Aghhhhhhh…, ” racau Ida dengan nafas memburu merasa geli dan nikmat karena jilatan dan remasan tanganku pada buah dadanya.
Kini aku semakinberani aku-pun mencoba membuka kaosnya, namun saat saat itu Ida menangkis tanganku,
“ Mas, biar aku lepaskan sendiri, ” ucapnya membutaku lega.
Aku kira dia akan marah, namun ternyata dia malah melepas bajunya beserta Bra-nya. Ouh Ida kamu benar-benar penuh kejutan, ucapku dalam hati. Baju dan Bra Ida sudah terlepas, kini dihadapanku terpampanglah sepasang buah dada yang putih, bersih, montok milik Ida . Tanpa buang waktu, aku-pun mulai melahap putting susu Ida dengan penuh nafsu birahi.
Ida nampak menikmatinya hisapanku pada putting-nya sebelah kirinya, sementara itu tanganku meremas kanaku meremas buah dada kananya. Ida benar-benar tak kuasa menahan perlakuanku, dia mengelinjang menahan kegelian, bahkan dia sampai menekan kepalaku kearah buah dada-nya, sampai-sampai aku sempat susah bernafas. Nafsu Ida sudah mulai memuncak.
Kurasakan Puting susunya semakin mengeras. Aku-pun yang sudah penuh birahi juga, kemudian aku mencoba melepas bajuku kemudian aku merebahkan Ida dan menindihnya. Ida nampak pasrah saat itu. Setelah aku-pun kembali mengisap putting susunya, namun kini tangan kananku mulai bergerilia menuju kewanitaan Ida yang masih terbungkus celana legging.
Kucoba meraba mulai selangkangannya, sebelumnya Ida agak menolak dengan cara merapatkan pahanya. Namun saat itu tidak menyerah begiru saja, tanganku yang terus memaksa, pada akhirnya aku-pun berhasil menyelipkan tanganku ditengah himpitan paha Ida . Walaupun agak sulit, namun terus mencoba menggosok-gosok memek Ida dari luar.
Lama-lama kelamaan himpitan Paha Ida pun mulai menbgendur dan pahanya-pun terbuka lebar . Aku gesek-gesek Vagina-nya secara konstan dengan jariku dari luar sembari mulutku terus menghisap sesekali menggigit puttingnya. Bahan legging yang tipis kini-pun mulai basah dengan lender kawin Ida ,
“ Mas geli Mas… Sssssssss… Ida pipisedikit Mas.. Aghhhhh…., ” ucap Ida polos.
Dia mengira saat itu dia kencing, padahal saat itu dia Orgasme,hha. Sungguh nafsunya besar sekali, baru digesek begitu saja sudah klimaks.Lalu,
“ Aduh Mas gimana nih, celana dalam Ida basah nih, Ida nggk bisa nahan geli jadinya Ida pipis, hhe…, ” ucapnya dengan polosnya.
“ Itu namanya kamu orgasme sayang, bukan pipis, gimana enak nggak sayang ??, ” tanyaku.
“ Enak Mas,hhe.. saking enaknya Ida jadi pipis dikit deh, , ” katanya sambil tertawa kecil dan muka memerah.
Ketika itu kami-pun sejenak mengehntikan pergerumulan kami, kami sejenak bercanda dengan posisi sama-sama telanjang dada. Lalu,
“ Oh iy sayang, tadi pipis kamu banyak nggak, coba aku lihat celana dalam kamu basahnya banyak apa nggak ?, ” ucapku mulai bersiasat buruk lagi.
Dengan mengatakan seperti aku berharap bisa melihat vagina-nya menyembul dari balik celana legging-nya,
“ Nggak mau Mas, malu tahu, ” ucapnya menolak.
“ Udahla nggak usah malu, kan disini cuma ada kita berdua, lagiankamukan calon istri aku, nanti kalau kita menikah, kita juga akan sama-sama telanjang , ” ucapku terus merayu agar dia mau meperlihatkan vaginaya kepadaku.
Dan tanpa banyak bicara, kemudian Ida berdiri lalu memelorotkan legging beserta celana dalamnya sampai atas lututnya.
Wow… benar-benar menyembul vagina Ida , sungguh indah sekali vagina Ida , tidak kusangka Vaginya bersih tanpa ada rambut kewanitaan sedikitpun, mulus. Nampaknya Ida sangat merawat area kewanitanya, buktinya vaginya bersih sekali.
Aku yang saat itu tidak kuat menahan birahi, aku langsung menyambar vagina Ida yang sudah basah dengan mulutku,
“ Oughhhhhhhhh… Mas, geli Mas… Sssssss…Mas apakan memek aku, jangan lakukan itu Mas… Oughhhhh…Ssss… Aghhh…., ” ucapnya menolak namun tubuhnya menikmati jilatanku pada kewanitaan-nya.
Tanpa sadar tangan Ida saat iru menekan kepalaku kearah vagina-nya. Aku terus menjilati vagina-nya, sesekali aku menjilati selangkangan, dan pusarnya. Masih dengan posisi berdiri aku dengan liarnya menjilati bibir Vagina Ida , dan kini lidahku mencoba menerobos pada belahan vagina-nya,
“ Oughhhhh… Mas… Ssssssss… terus mas… Aghhhhh…, ” Ida meracau nikmat.
Melihat Ida yang sudah penuh birahiitu, aku-pun terus menjilati dan meminta Ida melepaskan clegging dan Celana dalam-nya yang masihbtersangkut di atas lutunyaitu. Ida pun menuruti permintaanku, dan aku-pun juga mulai melepas celana pendek beserta celana dalamku.
Kini kamipun sama-sama telanjang.
Setelah itu aku-pun merebahkan Ida di tempat tidur, kemudian aku menindihnya. Aku menciumi bagian leher, dan telinga Ida . Dia tubuhnya menggelincang dan desahanya semakin liar saja. Tak lupa tangan kiriku memainkan payudara Ida , sedangkan tangan knanku meraih kejantanku lalu aku gesek-gesekan pada bibir vagina Ida ,
“ Mas… Enak Mas… Geli Mas… Sssssssss… Oughhhh… Eummm… Yeahhh… Oughhh… ” desah Ida semakin keras saja saat itu.
Akumembuat kombisnasi rangsangan pada bagian-bagian sensitive Ida . Dia benar-benar sudah merangsang hebat. Setelah kupastikan dia hanyut dalam rangsanganku, dan tentunya vagina-nya sduah basah dengan lender kawinya, Penis-ku yang sudah tegang maksimal mulai aku masukan secara berlahan pada vagina Ida , wlalaupun sudah basah namun sangat sulit sekali.
Sesuai dengan namanya ternyata dia masih Ida , karena dia masih perawan. Beberapa saat aku mencoba menerobos memek Ida yang masih perawan seiring dengan rangsangan yang aku lakukan, tanpa disadari Ida aku-pun menjebol keperawananya,
“ Blesssssssssssssssssssssssssss…., ”
“ Aowwwwwwwww……… Sakitt Mas… Huuu… uuu… Sssss… Huuuu..uuu…, ” teriaknya sembari mengalirnya air mata didpinya karena menahan kesakitan.
“ Oughhhh… sabar ya sayang tahan dulu sakitnya, sebentar lagi juga enak kog…, ” ucapku menenangkanya.
“ Kamu jahat Mas.. Oughhh…., ” ucapnya kecewa padaku.
Pada saat itu aku tidak menjawab Ida lagi. Aku-pun mulai memaju mundurkan kejantanku pada Vagina Ida secara perlahan. Sempat kulihat penisku berlumuran darah keperawan Ida bercampur lendirkawinya. Beberapa menit aku memaju mundurkan penisku secara perlahan. Lama-lama kelamaan Ida pun meracau lagi,
“ Oughhh… Mas… enak Mas… poelan-pelan ya Mas, Sssssss…., ” desahnya menandakan dia sudah melupakan kesakitanya tadi.
“ Iya sayang…,” jawabku singkat.
Nafsu birahiku-pun semakin meningkat, kini aku mulai agak mempercepat sodokan penisku. Kini kuraih kedua kaki Ida dan kupapahkan kepada pundaku kemudian aku genjot dengan ritme yang konstan dan penuh tenaga. Kusodokan dalam-dalam penisku hingga penisku tertelan sepenuhnya oleh Vagina Ida .
Sembari terus meyodokan penisku, tanganku yang tadinya diam saja kininmulai meraih payudara Ida , masih dengan posisi sex yang sama, aku memompa vagina Ida dan meremas payudara Ida dengan bringasnya. Ida semkain menikmati saja dengan hubungan sex kami, aku mendengar Ida mulai melenguh nikmat lagi,
“ Penis kamu besar dan oanjang sekali Mas,… Ssssss… rasanya vaginaku penuh dan perutku seperti tersodok-sodok oleh kontol kamu Mas… Ssssss… Aghhhh…”
Terus kopompa vagina-nya dengan sodokan penis-ku, Tak terasa hampir 15 menit aku menggenjot vagina-nya dengan penisku. Tidak lama setelah itu,
“ Mas… Aghhhhhhhhhh… akukeluar Mas…Sssss… Aghhhhhhhhhh…, ” ucap Ida nikmat mendapat klimaksnya.
Saat itu aku hanya tersenyum dan terusmenggenjot Vagina Ida dengan kerasnya. 5 menit setelah itu aku-pun merasakan batang kejantananku berdenyut-denyut, aku-pun makin mempercepat genjotanku, dan tak lama kemudian,
“ Sayang aku keluar… Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt…, ”
Saking nikmatnya aku tidak sadar kalau spermaku telah tersemburlah di dalam rahim Ida , tubuhku mengejang dan Ida pun melenguh nikmat ketika spermaku memenuhi liang senggamanya. Setelah itu kemudian secara perlahan penis-ku dan kucari pakaian kotorku untuk mengelap lelehan spermaku dan lendir kawin Ida yang telah tercampur dengan darah perawannya,
“ Sayang kenapa menangis, kamu nyesel dan taku hamil yah melakukan ini dengan mas, ” tanyaku.
“ Ida nggak nyesel kog Mas, Ida menangis karena perih sekali rasanya,
Ida seneng kok Mas karena Ida bisa bikin mas bahagia, aku sayang kamu Mas, pernah tinggalin Ida ya Mas, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Singkat cerita setelah aku merenggut keperawananya aku-pun merasa bersalah, aku yang awalnya sekedar iseng saja kini padaakhirnya aku-pun benar-benar jatuh cinta pada Ida . Semenjak malam itu akiu dan dan Ida hamper setiap hari melakukan hubungansex di kostku dengan cara diam-diam tanpa sepengatuhuan Mbak Atun .
Sampai pada akhirnya Ida pun ketahuan kalau dia hamil, aku dan Ida tidakmenyangka kalau dia sudah hamil 3 bulan. Karena selama kami berhungan tidak ada tanda-tanda dari Ida layaknya spertiorang hamil. Ida tidak pernah mual ataupun ngidam. Akhirnya aku dan Atun -pun menikah, dan kami hidup bahagia karena kami sebentar lagi mempunyai momongan. END