Judul cerita ini adalah "Cerita Seks Ngentot Pembantu Bernafsu Gila". Cerita ini mengisahkan tentang obsesi seorang pria terhadap pembantunya yang masih remaja, yang akhirnya berujung pada hubungan intim yang penuh gairah.
Dengan alur yang memikat, cerita ini akan mengajak pembaca untuk terus membaca dan mengetahui kelanjutan kisah yang penuh dengan nafsu dan kenikmatan.
Cerita sex hot ini berawal saat pembantu rumah tangga kami bi sariyem menyatakan ingin berhenti bekerja karena akhir-akhir ini sering sakit, ia memohon agar kami mau menerima anak bungsunya untuk menggantikannya bekerja di rumah kami.
Karena kasihan dan menghargai masa kerjanya yg lama akhirnya kami mengiyakan walau sedikit ragu mengingat anak bi sariyem kekhawatiran, ia sangat rajin rapi dan cekatan.
Sehingga istri mengatakan kami sangat beruntung mendapatkan Elis sebagai pengganti Bi Sariyem yg sudah mulai tua. Delapan bulan berlalu..
Pekerjaanku sebagai marketing di sebuah perusahaan swasta berjalan lancar, bahkan istriku mendapat kenaikan jabatan di kantornya.
Aku sangat senang dan bangga melihat semangat kerjanya. Hanya saja, semakin hari pulangnya semakin sore, bahkan beberapa kali ia harus pulang jam 8 malam.
Untung saja kantorku tdk terlalu ketat dalam hal jam kerja, bahkan dengan adanya sambungan internet di rumah terkadang aku bisa mengerjakan pekerjaan di rumah, hingga gak usah berangkat ke kantor.
Suatu siang, Aku iseng buka-buka situs dewasa.. aku tertegun melihat sebuah video xxx yg dimainkan oleh seorang laki-laki dengan seorang gadis kecil. Aku yakin umurnya di bawah 17.. tapi.. gilaa.. setelah beberapa saat aku menyadari begitu terpengaruh oleh video xxx tersebut..
Pikiranku melayg membayangkan bercinta dengan seorang gadis kecil, yg toketnya baru tumbuh.. dengan puting kecil kemerahan.. bulu memek yg masih halus.
Aku membenahi posisi batang penisku yg sudah tegang dan mengeras di balik celana pendekku.. Tiba-tiba saja aku membayangkan Elis, dengan tubuh bugil merintih di bawah tubuhku, menikmati batang penisku menggesek lubang memeknya yg sempit… bergerak dalam tubuhnya yg mungil…. Ah.. gila!
Sejak kapan aku jadi seorang Phedophilist..? Seminggu kemudian, aku menyadari sesuatu telah mengganggu akal sehatku..
Sesuatu yg membuat mataku selalu menatap dua bukit kecil di dada Elis, memperhatikan bentuk pantat dibalik celana pendeknya.. sesuatu yg membuatku walau terlihat seperti tak sengaja berusaha menyentuh lengannya, merasakan getaran penisku saat berdekatan dan mencium bau tubuhnya..
Semakin aku membayangkan Elis, semakin sering aku beronani..
mengkhayalkan bagaimana nikmatnya negsex dengan gadis mungil ini, Elis..
Suatu pagi, saat istriku sudah berangkat kerja.. aku berdiri diam tanpa suara di depan kamar mandi, mendengar suara air jatuh di lantai kamar mandi, aku tau Elis sedang mengguyur tubuhnya yg telanjang, menyabuni lekuk tubuhnya, toketnya.. selangkangannya.. Aku semakin tak tahan..
Pelan-pelan aku melangkah masuk ke dalam ruangan Mushola di sebelah kamar mandi.. Jantungku berdegup ketika melihat lubang ’Manhole’ untuk memperbaiki atap.. Muncul sebuah ide untuk memanjat lubang itu dan mengintip Elis dari atas plafon…
Keesokan paginya, begitu Elis masuk kamar mandi, aku segera mengunci semua pintu dari luar, lalu secepat kilat tanpa suara memanjat lubang manhole di atas mushola..
Aku sudah berada di atas plafon merangkak hati-hati berusaha untuk tak mengeluarkan suara sedikitpun, ketika mulai terdengar suara guyuran air di bawahku.. Aku segera menemukan sebuah lubang yg kecil dan mulai mengintip..
Jantungku berdegup begitu kencang ketika mataku mulai melihat dengan jelas ke dalam kamar mandi.. Ya Tuhan..
Aku nyaris tak percaya dengan penglihatanku, menyamping dari arahku.. tubuh Elis telanjang bulat, dengan payudadara yg sedang tumbuh bergayut indah.. Air membasahi kulit remajanya, membuatnya terlihat segar dan…. hh.. pantatnya begitu padat..
Elis bersenandung lirih, tak menyadari seseorang sedang memperhatikan seluruh gerakannya.. menatap seluruh lekuk daging tubuhnya… Batang penisku tegang mengeras berdenyut-denyut..
Elis menelusuri tubuhnya dengan sabun, aku terpaksa harus menelan ludah berulang-ulang saat ia menyabuni toketnya..
sepertinya aku bisa merasakan kekenyalan dua bukit daging itu.. Saat Elis berbalik hendak menyimpan sabun, aku membelalakkan mata.. kearah selangkangannya..
bulu bulu halus diatas memeknya benar-benar menyempurnakan apa yg kulihat.. Tanganku mencengkram batang penisku yg sudah benar-benar keras..
”Aku harus… aku.. harus ngesex dengannya…” Elis mulai mengeringkan tubuhnya dengan handuk.
Aku terhenyak, karena tanpa kuduga ia menungging mengambil sikat gigi yg jatuh di lantai.. Daging memeknya menyembul dari sela-sela pantatnya yg bulat.. aku tak dapat menahan diri lagi, dengan sedikit gerakan meremas di batang penisku dan..
”Oooohhh…………..hhh…!!! Hhh… ooo…….h..h..!! Seluruh hasrat dan nafsuku meledak, menyemprotkan begitu banyak cairan sperma dalam celanaku..
Aku sedang berusaha mengatur nafasku saat Elis selesai memakai baju lalu keluar dari kamar mandi..
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan.. aku tak juga bisa melupakan hasratku terhadap Elis.. Beberapa kali aku mengintip Elis mandi, dan entah berapa puluh kali sudah aku beronani membayangkan gadis imut 16 tahun itu.. dan aku semakin terobsesi oleh Elis..
tapi aku tak cukup nekat untuk melakukan apapun terhadapnya.. Sentuhan-sentuhan kecil seperti tak sengaja sering kulakukan, tapi ia hanya menghindar dengan sopan.. Aku tak berani melakukan lebih dari itu.. Sekitar 4 bulan kemudian, muncul ide untuk memancingnya dengan film porno..
Aku menyimpan beberapa DVD yg paling hot diatas tempat tidur.
Biasanya setelah aku berangkat kerja, Elis baru berani masuk kamar tidur untuk menyapu dan merapikan kamar tidur kami.. Aku membiarkan salah satu DVD tersebut berada dalam DVD Player dalam kamar.. lalu berangkat kerja.
Siangnya aku pulang sekitar jam 12.. sewaktu memasukan mobil ke dalam gerasi.. aku sempat melihat bayangan orang melesat keluar dari kamarku.. sekelebatan saja aku yakin bahwa itu adalah Elis.. aku melangkah masuk lewat pintu samping.
Gak ada orang, aku ke belakang mencari Elis, tapi ia tak ada di dapur maupun di halaman belakang. Ku buka pelan-pelan pintu kamarnya.. kosong..!
”Eliissss..?!” Aku memanggilnya.. tak ada jawaban…
Di depan pintu kamar mandi aku kembali memanggilnya,
”Eliissss…!!”
”Iyaa.. pak..” terdengar suara dari dalam kamar mandi..
”lagi mandi..?”
”I..ya.. ngga.. iya.. ppak…!” Aku berjalan dengan suara langkah yg cukup jelas, membiarkan ia mengira aku berjalan ke ruangan depan.. lalu secepat kilat aku masuk ke dalam mushola, memanjat lemari dengan hati-hati.. dan dalam beberapa detik aku sudah berada di atas plafon.. mulai mengintip melalui lubang kecil itu.. Aku menahan nafasku yg langsung terasa sesak, saat melihat apa yg ada di bawah sana.
Elis duduk bersandar di atas toilet yg tertutup.. kakinya mengangkang dan tangan kanannya berada di sela selangkangannya.. matanya terpejam..
aku nyaris tak percaya melihat gadis 16 tahun itu benar-benar sedang bermasturbasi.. jari2 tangannya bergerak cepat merangsang kelentitnya..
”Pancinganku berhasil, ia menonton DVD hot yg sengaja ku letakkan di atas tempat tidur..” Elis terlihat begitu terangsang, wajahnya menengadah, matanya terpejam dan tangannya semakin cepat bergerak…
Samar-samar terdengar suara rintihan kecilnya,
” Hh..hh.. okkhhh..”
Aku semakin gemetar, ketika gadis itu perlahan menekan ujung jari telunjuknya ke lubang memeknya.. Lututnya bergetar.. sepertinya ia begitu larut dalam hasrat yg bergejolak..
”Emmmhhhhh..hh.. hh..” Rintihannya kembali terdengar lirih, mengekspresikan keinginan seksual yg semakin memuncak.. Pelan-pelan aku merangkak turun, berjalan ke ruang tengah dan memanggilnya lantang..
”Elliiiisss…………….! Elis segera menyahut
”Iyaa paak…?!”
”SINII….! BURUAN..” Aku tau, di usia remaja seperti itu, hormon tubuhnya sedang bergejolak menuju ke kedewasaan seksual..
Membayangkan ia menonton video XXX seperti itu, aku berani bertaruh celana dalamnya pasti sudah basah oleh cairan vagina..
”di kamar mandi tadi, apa yg sedang ia bayangkan..? Ahh.. Pasti sebuah penis yg keras dalam lubang memeknya..”
”ya pak..?”
Elis berdiri di pintu kamarku.. Aku merebahkan diri di atas tempat tidur hanya bercelana pendek dan kaos
”tolong pijitin kaki saya, pegel banget..” Ragu-ragu Elis duduk di sebelah tempat tidur, dan mulai memijit kakiku…
Aku memejamkan mata, menikmati sentuhan jemari kecilnya.. membayangkan kemungkinan ia tak sempat membasuh cairan vaginanya membuatku tak dapat menahan ereksi yg tiba-tiba saja membuat celana pendekku menonjol..
”Pahanya Elis, agak keras..!”
Remasan tangan lembutnya di pahaku semakin membuat memekku mengeras..
”Sebentar, takut ada yg liat..” aku berdiri mengunci pintu kamar.. lalu kembali merebahkan diri.. Elis terlihat gugup, menyadari tonjolan diselangkanganku semakin menggembung.. ia terus menundukan wajah.. Aku menarik tangannya agar kembali memijat pahaku..
Aku berusaha bersikap wajar, membiarkan ia memijat kakiku, lututku, paha.
Aku meraih remote TV dan DVD Player yg tergeletak di meja kecil di samping tempat tidur, lalu memijat tombol ON.. Tak lama sebuah adegan Blue Film muncul di layar,
”ini bukan DVD yg tadi pagi aku pasang..” aku tersenyum, mengerti..
”kamu udah liat film ini Elis..? Elis menggelengkan kepala tanpa menoleh.. ”liat dong, udah belum…?” Elis melirik sekilas dan cepat-cepet menunduk lagi..
”Gak apa-apa koq, kamu kan udah gede.. biar tau gimana caranya….” Elis diam seribu bahasa..
Aku memperbesar volume suaranya, hingga terdengar rintihan dan erangan wanita dalam film itu..
Seorang laki dengan batang penis cukup besar sedang menyetubuhinya… ”Udah ya pak..? Elis mau ke belakang..” Elis berdiri hendak pergi secepat kilat aku menyambar tangannya.. menariknya duduk di sampingku..
Aku langsung memeluknya, menariknya rebah menimpaku.. Elis berusaha berontak tapi dekapanku cukup kencang membuat ia tak berkutik..
”Jangan takut Elis, kita nonton bareng mumpung gak ada orang..”.
Elis mencoba berontak lebih keras.. aku menahannya dengan tangan dan kakiku.. Gelinjang dan tubuhnya yg bergerak-gerak memberontak membuat gairahku semakin memuncak..
aku mulai menciumi wajahnya.. bau keringatnya membuat batang penisku mengeras.. Elis menjerit kaget saat aku menarik celana pendeknya lepas, aku terkejut menyadari bahwa ia tak sempat memakai celana dalam setelah keluar dari kamar mandi..
Tanganku langsung menyentuh memeknya, jari tengahku sempat menyelip di sela belahan daging memeknya, terasa sedikit basah..
Elis memberontak lebih keras.. ia menangis lirih, memintaku untuk melepaskannya.. Tapi aku sudah lupa segalanya.. Obsesi berbulan-bulan, khayalan-khayalan erotis ku membayangkan menikmati tubuh Elis..
seperti membludak menguasai tubuh dan keinginanku.. Aku meremas-remas toketnya, menciumi bibirnya, lehernya.. menjilati daun telinga nya.. Elis tak bisa melepaskan dekapanku.. ia terus bergerak, berusaha mendorongku..
Aku melepaskan celana pendekku dengan cepat.. batang penisku mengacung tegang, menyentuh pahanya.. selangkangannya.
Elis menangis.. kedua tanganku memegang kepalanya, mencium bibirnya dengan lembut.. Elis mulai melemah.. aku menciumi air mata yg membasahi kedua pipinya..
”jja..ngan pakk.. jangaaann..” Aku menjilati bagian samping lehernya.. lubang telinganya… ia melenguh.. menggelinjang… Kepala penisku menempel di bibir memeknya.. ia mendorongku.. lemah..
”Ssshh..hhh.. jangan takut Elis.. gak akan sakit.. saya janji..” Mmemeknya terasa hangat.. aku gak tahan ingin memasuki tubuhnya, tapi aku kesulitan menembus lubangnya yg masih sangat rapat.
Aku membasahi kepala penisku dengan air ludah, lalu mulai menekannya pelan-pelan…
”Aaghh.. sakiiit…!” ia menangis pelan.. aku menekan lebih kuat..
”Aaaauuw…….!” kepala penisku perlahan menerobos celah sempit itu..
Aku mencium bibir Elis, mengulum lidahnya sambil menekan batang penisku lebih dalam.. Tubuhku bergetar oleh rasa nikmat dan hasrat yg bergelora…
Batang penisku mengalirkan rasa nikmat yg luar biasa.. dijepit oleh daging hangat yg begitu erat mencengkram.. Darah segar membasahi batang penisku..
”Elis.. Elis sayang.. aku telah merenggut keperawananmu..” Aku mulai menggerakkan batang penisku keluar masuk.. Elis mencengkram erat punggungku, membuatku sedikit kesulitan bergerak.. matanya terus terpejam, tapi ia tak lagi berontak.. aku menekan pantatku.. hingga batang penisku hampir masuk seluruhnya..
”Uughh..h..”.
Elis melenguh.. merasakan sakit dan nikmat di saat bersamaan.. ku ulangi gerakan keluar masuk itu beberapa kali, pelan tapi sedalam mungkin.. hingga kepala penisku terasa menyentuh dasar vaginanya.. Tak ada lagi pemberontakan saat aku menarik kaosnya lepas… kedua toket yg sedang tumbuh itu langsung menyembul dengan indah..
”Ya tuhann..” Aku mencengkram kedua bukit daging itu dan mulai melahapnya dengan rakus…
Elis menggelinjang.. aku memainkan puting susunya yg kecil dengan lidahku.. ia merintih..
”nghh..hh”.. pantatku kembali bergerak, mendorong batang penisku yg sangat tegang melesak ke dalam tubuhnya.. menariknya keluar, lalu menerobos masuk lagi.. menancap dalam tubuhnya..
menyentuh dinding memeknya.. bergerak semakin cepat, aku merasakan kenikmatan itu semakin menguasai tubuh dan pikiranku.. menjalari kaki, anus, batang penis hingga kepalaku..
Aku bergerak makin cepat, mengocok daging hangat Elis dengan batang penisku yg semakin keras.. Sesekali ia menjerit kecil, kesakitan.. saat aku semakin menggila.. kejantananku bergerak dalam tubuh kecil Elis.. dalam jepitan otot vagina sempit yg basah oleh lendir vaginanya.
Btang penisku bergetar nikmat.. memek Elis berdenyut hangat.. Akh, sepertinya aku tak sanggup lagi menahan… Dalam kenikmatan, aku menatap wajah Elis yg manis dan lugu.. berkeringat dalam dekapanku.. matanya terpejam, toketnya berayun tersentak sentak oleh gerakanku menyetubuhinya…
puting kecilnya begitu indah kemerahan… Aaghhh.. aku menghentikan gerakanku sejenak.. berusaha menahan ledakan kenikmatan yg hampir menyemprot dalam tubuh perawan kecil ini.
Untuk pertama kalinya, Elis membuka matanya yg basah… melihat kedalam mataku dengan tatapan yg tak pernah kulihat sebelumnya… Kami masih saling berpandangan saat aku perlahan kembali menggerakan batang penisku masuk, keluar.. masuk dan keluar semakin cepat… semakin kuat…
”aaakhh…hh..” Elis mengerang.. Tak kusangka-sangka ia menarik kepalaku mendekat..
Elis mencium bibirku.. aku langsung melahap bibirnya.. membelitkan lidahku mencari-cari lidahnya.. Dalam kenikmatan yg begitu memabukkan, aku merasakan lidah Elis bergerak dalam mulutku..
”TElis.. hh..Aghhh. hh…” Sekali lagi aku berhenti…. berusaha menahan.. tapi.. akh.. Elis masih menggerakkan pinggulnya, tak menyadari bahwa aku sudah diambang puncak kenikmatan..
Memeknya yg sempit mengurut batang penisku dengan sempurna…
”SSTOPP..Hhh..!!” aku memintanya berhenti.. dan.. terlambat..
”AAAAAh….Aaaaaaaghhhhhh…hhh”.
Elis berusaha mendorongku keluar dari tubuhnya, tapi tanpa sadar aku malah menekan kemaluanku dalam-dalam..
”HHhhh…akhh…..” Rasa nikmat yg luar biasa benar-benar membuatku kehilangan kesadaran..
Aku terus menggenjot kemaluanku dalam jepitan kemaluan Elis yg kencang, tenggelam dalam gelombang perasaan surgawi.. Menyemprotkan begitu banyak cairan sperma ke dalam tubuh gadis kecil itu..
Dorongan tangan Elis tak membuatku tersadar, aku menekan kemaluanku dalam-dalam hingga pangkal kemaluanku.. Nikmat yg paling nikmat, orgasme yg begitu panjang… Ejakulasi yg begitu banyak jumlahnya, menyemprot dalam tubuh perawan 16 tahun ini…
Aku mencium bibir Elis, menindihnya, memeluknya, menikmati kenyal toketnya menekan dadaku, merasakan kemaluanku berdenyut2 dalam kemaluannya yg hangat.
Selama beberapa saat kami tak bergerak, tubuh telanjang kami menyatu, basah oleh keringat.. tanpa ada suara, tanpa ada gerakan, hanya nafas yg terdengar…
Esoknya, hari berikutnya dan esoknya lagi.. Elis menghindar untuk bertatap muka denganku.. Setelah istriku berangkat kerja, ia langsung mengurung diri di kamarnya.. Aku mencoba bersabar menunggu sampai ia keluar dari kamarnya..
Tapi sampai beberapa jam aku menunggu ia tak juga keluar, aku mengetuk pintu kamarnya, memanggilnya tapi ia tak mau menjawab..
Hari sudah siang dan banyak pekerjaan rumah yg masih belum ia kerjakan.
Daripada nanti istriku bertanya tanya, lebih baik aku mengalah.. lalu berangkat ke kantor..
Tapi sorenya rumah sudah kembali rapi, rupanya setelah aku meninggalkan tumah, Elis langsung bekerja seperti biasa..
Didepan istriku Elis berusaha bersikap wajar, seperti sebelum ada kejadian itu, tapi ketika istriku masuk kamar mandi atau pergi ke warung, Elis langsung masuk kamar dan mengunci pintu kamarnya.
Lama lama aku jadi semakin geregetan, kesal dan penasaran.. Suatu malam, aku sibuk menyelesaikan pekerjaan dengan laptop ku.
Istriku tidur sangat lelap akibat obat flu yan diminumnya.. Sekitar pukul 00.30, dalam keheningan malam itu terdengar sayup2 suara pintu kamar Elis terbuka.
Perlahan tanpa suara aku berjalan keluar, rupanya Elis sedang ke kamar mandi mungkin terbangun karena pengen buang air kecil. Tiba2 muncul ide gila, diam2 aku masuk ke kamar Elis yg gak dikunci, lalu masuk ke kolong tempat tidurnya.
Sekitar 2 menit kemudian Elis masuk, lalu mengunci pintu kamar. Aku melihat kaki Elis sebatas betisnya yg kuning langsat melangkah menuju tempat tidur.
Elis membanting tubuhnya ke atas kasur hingga hidungku terbentur bagian bawah kasur, aku memaki dalam hati. Setelah menunggu sekitar 20 menit, aku mulai mendengar suara nafas yg teratur, ia sudah terlelap..
Perlahan aku merangkak keluar dari kolong tempat tidur itu. Begitu berdiri dadaku langsung berdegup kencang.. Elis terbaring lelap dengan hanya mengenakan bra.. Pelan2 aku menarik selimut kain yg menutupi bagian bawah tubuhnya..
celana dalam berwarna hitam menutupi gundukan daging diselangkangannya..
Aku mendekatkan wajah ke arah kemaluannya.. menciumnya lembut.. Kemaluanku langsung menggeliat.. Sudah 10 hari sejak kejadian itu, aku benar-benar seperti keranjingan, menelusuri tubuh setengah telanjang Elis dalam cahaya lampu yg agak redup..
menyentuh kulit perutnya dengan punggung tanganku, lalu jari tanganku dengan lembut menekan bagian daging kemaluannya..
Terasa belahan bibir vaginanya hangat dan… Ahh, kemaluanku sudah tak bisa diajak kompromi.. tegang mengeras gak tahan ingin memasuki tubuh gadis kecil ini, merasakan nikmatnya kemaluan sempit yg membuatku tergila2.
Aku melepas celana dalamku hingga kemaluanku tegak mengacung.. lalu dengan sangat perlahan memeluk Elis.. Untuk sesaat Elis tak bergeming, aku menempelkan batang kemaluanku di pahanya.. menekannya sedikit membuat gairahku semakin menggila..
Aku merangkul tubuhnya, lalu mencium lehernya.. dan saat itu juga Elis terbangun, hampir menjerit kalo aku gak segera menutup mulutnya dengan tanganku..
”Ssst, jangan berisik.. nanti ibu bangunn..!” Elis terdiam, tubuhnya terasa tegang.. aku mempererat pelukanku..
” Eliss…. aku kangeeenn…..!
” Elis diam tak menjawab… Sebelah lenganku berada di bawah lehernya, memeluknya, menciumi pundaknya… Elis memberontak.. menggeliat.. Aku menarik tubuhnya dan langsung menindihnya.
Elis menatapku nanar…
”Jangann pak.. Elis takutt…” Setelah yakin bahwa ia tak akan berteriak, aku turun dari tempat tidurnya, mematikan lampu hingga ruangan itu menjadi gelap gulita.. lalu kembali menaiki tempat tidur Elis.
Aku kembali menindih tubuh Elis yg setengah telanjang.. Menciumi pundak, leher, hingga daun telinga Elis.. Nyaris tak bisa melihat apapun dalam kegelapan, aku menguasai tubuh Elis.. menjelajahinya, merabanya, mengelusnya.. meremasnya…
Elis tak sanggup memberi perlawana yg berarti, karena ia terlalu takut untuk berteriak.. dan sepertinya ia sudah mulai terpengaruh dengan apa yg kulakukan pada dirinya..
Aku menarik bra nya turun.. lalu mulai melahap toketnya dengan rakus… suara desahan Elis membuat darahku serasa mendidih terbakar nafsu.. Lidahku mempermainkan puting sebelah kiri, sementara tanganku meremas remas payudadra kanannya.
Tak lama, aku berhasil menarik lepas celana dalamnya hingga saat itu, Elis gadis kecil itu.. telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yg menutupi tubuhnya, dalam kegelapan kamar tidurnya, sepenuhnya dalam kekuasaan nafsuku…
Elis mendesah saat kedua tanganku memilin kedua putingnya, menciumi perutnya.. terus turun hingga hidungku menyentuh bulu halus kemaluannya..
Lidahku menyentuh tonjolan kecil yg terselip disela kemaluannya, Elis menggelinjang.. Aku menggerakkan lidahku lebih cepat, terdengar Elis merintih pelan.. Aku semakin menggila dikuasai oleh nafsu yg semakin membludak.. Lidahku sesekali menjulur ke dalam lubang kemaluannya, menjilati rasa asin cairan kemaluan Elis..
Setelah sekitar 15 menit aku menjilati clitorisnya, aku merasakan tangan Elis menarik rambutku.. ia mendorong tubuhku ke atas…
“Ya tuhan, ia menginginkanku sekarang.”.
Aku sedikit gemetar saat memposisikan tubuhku diatas tubuh telanjang Elis.. Kemaluanku terasa begitu keras mengacung oleh gairah… Dalam kegelapan aku membuka lebar pahanya, menyadari tak ada lagi penolakan dari gadis kecil ini..
Ibu jari tangan kananku bergerak pelan merangsang clitorisnya saat kepala kemaluanku menempel di bibir kemaluan Elis yg udah basah.. Dengan sedikit menekan aku merasakan kepala kemaluanku memasuki lubang nikmat yg masih sangat sempit itu.. Desahan nafas Elis terdengar serak,
“aa..akhh….” saat kemaluanku yg cukup besar memasuki tubuhnya.
Aku terus menekannya dalam dalam, merasakan ujung kemaluanku menyentuh dinding vaginanya.. selama beberapa detik aku tak menggerakan pinggulku.. hanya merasakan jepitan kemaluannya yg mengalirkan sensasi luarbiasa ke sekujur tubuhku..
lalu perlahan, sambil mencium puting toketnya, aku mulai bergerak…. Kedua tangan Elis mencengkram kepalaku, ia merintih.. pelan.. tapi membuatku semakin bernafsu.
Kemaluanku bergerak semakin cepat, menerobos keluar masuk dalam irama yg teratur… Aku mendekap tubuh Elis erat, keringat mulai membasahi tubuh kami, saat genjotanku semakin cepat.. aku menciumi lehernya, menjilati telinganya.. Sesekali suara Elis terdengar seperti isak tangis, tapi sesaat kemudian ia merintih… mendesah…
Aku seperti tenggelam dalam lautan kenikmatan, melupakan sekelilingku.. Melupakan istriku yg sedang terlelap di kamar tidur kami.. Seluruh panca inderaku hanya merasakan apa yg sedang terjadi di atas tempat tidur kecil ini..
Setelah beberapa lama, aku semakin menggila.. menggenjot kemaluanku lebih keras dan lebih cepat… seperti kesetanan menyetubuhi tubuh gadis kecil itu, melupakan kenyataan bahwa tubuhnya belum terbiasa dengan kemaluanku yg berukuran cukup besar, saat ini begitu tegang mengeras mengocok-ngocok kemaluannya..
Elis menjerit lirih, mencengkram leherku…
“sssaakiiitthhhh..!” Aku terengah-engah, mataku mulai terbiasa dalam gelap… menatap tubuh kecil itu begitu indah.
Aku melahap toketnya dengan rakus, mempermainkan putingnya dengan lidah..
“oh…hh.. ookh…” Suara rintihan Elis tiba-tiba saja membuatku bergetar.. tubuhku seperti dialiri listrik.. mengalir dari ujung kaki merayapi paha, pantat dan selangkanganku… Rasanya aku tak tahan lagi menahan dorongan kenikmatan ini lebih lama lagi…
Oogghhh..hh…. Berusaha untuk menunda puncak kenikmatanku, aku berhenti menyetubuhinya, lalu berbaring di sebelah Elis.. Aku menarik nafas panjang berusaha mengatur nafasku yg terengah engah..
Elis memelukku, lalu kami berpelukan erat seperti sepasang kekasih yg sedang di mabuk cinta.. Aku menuntun tangan kecil Elis untuk menyentuh kemaluanku.. Awalnya ia hanya meremas2 batang kemaluanku dengan ragu-ragu, tapi beberapa saat kemudian ia mulai mengocoknya dengan cepat..
Ahh… aku meremas toketnya sambil sesekali mempermainkan putingnya… Elis tiba-tiba memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.. augh… ia mulai mengisap kemaluanku dengan bernafsu sambil meremasremas biji zakarku..
Rupanya Elis sudah dikuasai oleh nafsu berahinya, karena sifat malu2nya hilang saat ini, berganti dengan sikap agresif mengocok dan meremas kemaluanku.. menjilati biji zakarku Akhhh.
Jantungku berdegup semakin kencang ketika Elis menaiki tubuhku.. ia menindihku, menciumi perutku, menjilati puting susuku.. lalu… ia mengarahkan kepala kemaluanku ke selangkangannya..
“Oookkkhhh…..hh…” Elis merintih saat kemaluanku kembali memasuki lubang senpit kemaluannya, ia mulai bergerak pelan naik turun..
Kepalanya rebah di dadaku, toketnya menempel di perutku.. hanya bagian pinggulnya yg bergerak naik turun..
Aku merasakan sensasi yg lain.. Aku hanya berbaring terlentang, sementara Elis bergerak di atas selangkanganku.. kemaluannya ketat menjepit batang kemaluanku, mengurutnya dengan sempurna.
Elis bergerak semakin cepat, menimbulkan suara kecipak yg erotis.. Aku mengangkat tubuhku hingga duduk, kedua tangan Elis melingkari leherku.. Kami mulai berciuman, lidah saling berbelit..
Elis menciumku dengan sangat bernafsu, lidahnya seperti menari dalam mulutku.. Aku mulai merasakan getaran kenikmatan itu semakin menggila..
“Oooogghhhh..hhh….!” Elis mempercepat gerakan pinggulnya, mengurut batang kemaluanku lebih cepat, lebih ketat…… dan……. “AAAaaa…ghhh…” Kedua tanganku mencengkram pantat Elis, meremasnya… lalu, sambil menggeram panjang.. aku meledak dalam kenikmatan yg luarbiasa..
Elis menciumi leherku, menggenjot kemaluanku dengan cepat.. Aku kelojotan dalam pelukan Elis, ia memutar pinggulnya, menekan kemaluannya hingga kemaluanku seperti menembus tubuhnya…
Elis memelukku erat, membenamkan wajahku di sela-sela toketnya yg kenyal dan padat… lalu mencium keningku… Hugel (Hubungan gelapku)dengan Elis terus berlanjut hingga saat ini…Yahh semoga Cerita sex terbaru dapat mengobati gairah sobat semua.